in ,

WHO Setujui Dana Kompensasi Untuk Efek Samping Vaksin COVAX yang Serius

Menurut WHO, adalah mekanisme kompensasi cedera akibat vaksin yang pertama dan satu-satunya yang beroperasi pada skala internasional.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui rencana kompensasi tanpa kesalahan untuk klaim efek samping yang serius pada masyrakat di 92 negara miskin yang mendapatkan vaksin COVID-19 melalui skema berbagi vaksin dari COVAX. Keputusan tersebut meredakan kekhawatiran besar di antara pemerintah penerima.

Melansir laporan Reuters, program tersebut, menurut WHO, adalah mekanisme kompensasi cedera akibat vaksin yang pertama dan satu-satunya yang beroperasi pada skala internasional. Program itu akan menawarkan kepada masyarakat yang memenuhi syarat dengan “proses yang cepat, adil, kuat dan transparan,” kata WHO dalam sebuah pernyataan, Selasa, 23 Februari 2021.

FOTO: EPA-EFE

“Dengan memberikan kompensasi lump-sum tanpa kesalahan dalam penyelesaian penuh dan akhir dari setiap klaim, program COVAX bertujuan secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk meminta bantuan ke pengadilan, proses yang berpotensi panjang dan mahal,” kata pernyataan itu.

Pertanyaan tentang bagaimana klaim kompensasi akan ditangani jika terjadi efek samping vaksin COVID-19 yang serius, yang kemungkinan sangat jarang, telah menjadi kekhawatiran bagi negara-negara yang mendapatkan suntikan COVID-19 melalui skema COVAX.

Negara-negara yang mendanai pengadaan vaksin COVID-19 mereka sendiri juga merencanakan program tanggung jawab mereka sendiri.

Rencana yang disepakati WHO, dirancang mencakup efek samping serius terkait dengan vaksin yang didistribusikan COVAX hingga 30 Juni 2022, kepada 92 negara yang miskin yang mencakup sebagian besar Afrika dan Asia Tenggara.

Program ini pada tahap awal akan dibiayai dari pendanaan donor ke AMC sebagai biaya tambahan untuk semua dosis vaksin COVID-19 yang didistribusikan melalui COVAX. Aplikasi dapat dilakukan melalui portal di www.covaxclaims.com mulai 31 Maret 2021, kata WHO.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

Seth Berkley, kepala eksekutif aliansi vaksin GAVI yang ikut memimpin COVAX, mengatakan kesepakatan tentang dana kompensasi adalah “dorongan besar-besaran” untuk COVAX, yang bertujuan untuk mengamankan akses global yang adil ke vaksin COVID-19.

“Ini membantu negara-negara yang mungkin memiliki efek seperti itu, produsen untuk meluncurkan vaksin ke negara-negara lebih cepat, dan merupakan manfaat utama bagi pemerintah berpenghasilan rendah yang menyediakan vaksin melalui (COVAX),” kata Berkley.

WHO mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi Chubb untuk mengamankan perlindungan asuransi untuk program tersebut.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Vietnam Mulai vaksinasi COVID-19 pada Maret 2021: Tenaga Medis dan Lansia Jadi Kelompok Pertama

Siap-siap, Mobil 10 Tahun ke Atas Bakal Dilarang Masuk Jakarta