in

Perusahaan ini Beri Cuti 3 Bulan Bagi Karyawan untuk Menikmati Kehidupan

CakapCakapCakap People! Di Indonesia, perusahaan rata-rata memberikan cuti tahunan selama 12 hari. Jika memberikan waktu lebih, tergantung pada kebijakan perusahaan tersebut.

Namun, tahukah kamu jika ada perusahaan yang justru memberikan cuti tahunan selama 12 minggu atau 3 bulan? Mereka menyebut cuti ini sebagai “Cuti Kehidupan”.

Melansir Business Insider, Kamis, 28 Maret 2019, perusahaan yang berbasis di Australia ini memberikan yang terbaik bagi karyawan-karyawannya untuk bekerja lebih fleksibel. Manajemen juga biasa memberikan cuti selama 2 minggu hingga 6 minggu per tahunnya. 

Cakap People! Perusahaan yang memberikan “cuti kehidupan” ini adalah Ernst & Young (EY).

Perusahaan yang bergerak pada layanan jasa akuntansi ini mengizinkan karyawannya menggunakan “cuti kehidupan” untuk bepergian, bekerja paruh waktu, atau bersantai. Namun, EY tidak akan memberikan gaji bagi karyawan yang mengambil cuti ini.

EY Persilakan Karyawan Bekerja Paruh Waktu

Hal lain yang tak kalah menariknya adalah, perusahaan EY juga akan mewujudkan dua inisiatif lain, yaitu bekerja paruh waktu atau paruh waktu dengan waktu tertentu. Kebijakan ini akan berlaku per 1 April 2019.

Saat diterapkan, karyawan bisa bekerja paruh waktu untuk periode tertentu. Misalnya, orangtua yang bekerja paruh waktu ketika musim libur sekolah. Karyawan juga bisa bekerja paruh waktu sampai tiga bulan.

“Aturan bekerja secara fleksibel sangat penting bagi karyawan karena ada kompetisi yang meningkat untuk talent,” kata perwakilan EY Oceania, Kate Hillman.

Ia mengatakan, kebijakan baru ini bertujuan untuk mengatasi permintaan akan lingkungan kerja yang fleksibel. EY memperkirakan fleksibilitas akan meningkatkan keterlibatan karyawan sebesar 11 persen.

Dia optimistis cara ini tidak akan membuat mereka kehilangan karyawannya, ketika memutuskan untuk mengejar passion mereka di luar tempat kerja. Misalnya, menjadi sukarelawan di luar negeri atau berpartisipasi dalam program pelatihan.

Kate mengatakan kebijakan ini juga dibuat karena banyak karyawan milenial yang masuk. Generasi ini menjadi fleksibilitas sebagai prioritas utama ketika mencari kerja.

Dikatakan juga tahun depan, diperkirakan 80 persen karyawan mereka adalah generasi milenial. “Generasi milenial mendorong permintaan akan fleksibilitas karena preferensi mereka adalah pengalaman karier yang beragam,” kata dia.  

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

5 Varian Kopi Unik di Jakarta Ini Sangat Menarik Dicoba!

Mengenal Aneka Masker untuk Berbagai Jenis Kulit, Mana Pilihanmu?