in ,

Pelajar Indonesia Dapat Nilai Buruk di Bidang Matematika, Membaca dan Sains dari 79 Negara

Dari 79 negara dan ekonomi yang dinilai, pelajar Indonesia berada di peringkat ke-73 dalam bidang matematika, ke-74 dalam membaca dan ke-71 dalam sains.

CakapCakapCakap People! Laporan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) atau Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi  terbaru menunjukkan bahwa pelajar Indonesia mendapat nilai terendah dalam sains, membaca, dan matematika di antara pelajar di 79 negara di dunia.

Dilansir dari The Jakarta Post, Kamis, 5 Desember 2019, peringkat pelajar sekolah Indonesia berada di bawah rekan-rekan mereka di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara lainnya yang berpartisipasi dalam tes ini, laporan menunjukkan.

Para pelajar SMP sedang bediskusi di dalam kelas. [Foto: Rutgers WPF Indonesia]

Dalam survei tiga tahunan yang disenggarakan OECD untuk Programme for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional melaporkan ─ yang mengukur kemampuan anak berusia 15 tahun dalam tiga kategori ─ menunjukkan penurunan kinerja pelajar Indonesia pada tiga bidang yang dinilai tersebut.

Menurut laporan yang telah diumumkan pada Selasa, 3 Desember 2019, rata-rata skor kinerja membaca pelajar Indonesia dari 371 pada 2018 menandai penurunan 21 poin dari skor 2015 dan menempatkan orang Indonesia jauh di bawah rata-rata angka OECD yaitu 487.

Sementara itu, dalam matematika, studi ini memberi pelajar Indonesia skor 379, mengalami penurunan 7 poin dari 2015, sedangkan skor sains rata-rata sedikit menurun, yaitu turun menjadi 396 poin dari 403 yang dicapai pada 2015. Kedua skor juga secara signifikan di bawah rata-rata OECD dari 489.

Singkatnya, dari 79 negara dan ekonomi yang dinilai, pelajar Indonesia berada di peringkat ke-73 dalam bidang matematika, ke-74 dalam membaca dan ke-71 dalam sains.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Dengan skor buruk seperti itu, ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah jatuh di belakang empat negara anggota ASEAN lainnya — Singapura, yang mencetak skor tertinggi kedua (setelah Cina) dalam tiga mata pelajaran, serta Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.

Pelajar Indonesia hanya mendapat skor lebih tinggi dari rekan-rekan mereka di Filipina, yang mendapat nilai terendah di antara 79 negara yang disurvei pada kategori membaca dan terendah kedua dalam matematika dan sains, menurut OECD.

Menanggapi hasil tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa hal ini merupakan “masukan berharga untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Kami harus memiliki keberanian untuk berubah dan berkembang. Sesuai dengan arahan Presiden untuk menciptakan sumber daya manusia yang hebat, kami akan terus mencoba dan membuat terobosan,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 3 Desember 2019.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menhub: Harga Tiket Pesawat Turun 30 Persen dari Senin-Kamis Hingga Februari 2020

media sosial penting esensial

7 Situs Internet Yang Paling Esesnsial Di Era Sekarang Ini