in

Mengenal William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia E-commerce Terbesar di Indonesia

Perusahaan startup yang sudah berstatus unicorn ini memiliki valuasi hingga USD 7 miliar atau Rp101 triliun.

CakapCakapCakap People! Di tengah ramainya data penggunanya yang diretas oleh hacker dan dijual melalui website gelap, tak bisa dipungkiri Tokopedia merupakan e-commerce sukses yang menjadi platform jual beli online terbesar di Indonesia. Perusahaan startup yang sudah berstatus unicorn ini memiliki valuasi hingga USD 7 miliar atau Rp101 triliun.

Mengutip laporan Warta Ekonomi, Senin, 4 Mei 2020, sosok di balik kesuksesan Tokopedia ini adalah William Tanuwijaya yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 11 November 1981. Semasa kuliah, ia hanyalah seorang penjaga warnet. Kata William, Tokopedia hadir berawal dari mimpi.

View this post on Instagram

10 tahun lalu kami memulai Tokopedia lewat sebuah mimpi, untuk turut mendorong dan mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital. Di titik itulah perjalanan entrepreneurship saya dimulai. Saya bersyukur, perjalanan tersebut tidak hanya merubah hidup saya, namun juga jutaan hidup orang lain nya. . Di Tokopedia saat ini telah ada 6,6 juta masyarakat Indonesia memulai dan mengembangkan bisnis mereka, dimana 86.5% adalah entrepreneur baru. Tahun ini mereka turut berkontribusi terhadap 1.5% perekonomian Indonesia, melayani lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia yang tersebar di 97% kecamatan. . Dari mereka saya belajar banyak. Buat yang kenal dekat dengan saya, saya selalu mengatakan saya ini beruntung, karena saya lebih banyak gagal daripada berhasil nya. Dari kegagalan tersebut lah saya justru mendapatkan pengalaman & pembelajaran yang sangat berharga. Saya ini pengusaha karena kepepet, entrepreneur by necessity. . Saya belajar bahwa masa lalu tidak lagi dapat diubah, namun masa depan ada di tangan sendiri. Saya belajar tentang keberanian untuk memulai, kegigihan untuk bangkit setiap kali gagal & bermimpi dengan mata terbuka. . Saat mimpi kita pikirkan, mimpi berubah menjadi gagasan & rencana. Saat gagasan & rencana tersebut kita ucapkan, mimpi berubah menjadi komitmen. Saat komitmen kita laksanakan dengan sungguh-sungguh & sepenuh hati, mimpi berubah menjadi kenyataan. . Itulah Indonesian Dream menurut saya, ketika mimpi kita pikirkan, ucapkan dan lakukan secara konsisten, sungguh-sungguh dan sepenuh hati; sesuai dengan cita-cita Bapak pendiri bangsa, Bung Karno, untuk Indonesia bermimpi setinggi langit, kalaupun jatuh, akan jatuh diantara bintang-bintang. . Saya merasa sangat bersyukur bisa berada di panggung ini malam ini, penghargaan ini akan menjadi pengingat bahwa ini semua adalah titipan tanggung-jawab & amanah yang besar, yang harus dilanjutkan. Di Tokopedia kami berkomitmen, di perjalanan 10 tahun ini, kami baru mulai. . Saya persembahkan ini kepada mereka semua yang sedang memulai, kepada semua yang sedang jatuh saat ini dan berusaha bangkit kembali, dan kepada semua yang sedang merajut mimpi nya dengan mata terbuka.

A post shared by William Tanuwijaya (@liamtanu) on

“10 tahun lalu kami memulai Tokopedia lewat sebuah mimpi, untuk turut mendorong dan mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital. Di titik itulah perjalanan entrepreneurship saya dimulai. Saya bersyukur, perjalanan tersebut tidak hanya mengubah hidup saya, namun juga jutaan hidup orang lain,” tutur William dalam catatan di Instagram @liamtanu, 14 November 2019.

William bukanlah sosok yang kaya dari lahir. Ia tumbuh dalam keluarga tidak kaya tapi sangat mementingkan pendidikan.

Pada saat lulus sekolah menengah atas, mengikuti arahan ayah dan paman, William merantau ke Jakarta untuk menempuh pendidikan lebih baik di Universitas Bina Nusantara (Binus), kampus dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah.

Saat itulah pertama kali bagi William menjalani pengalaman keluar dari Sumatera Utara. Berbekal restu orang tua dan semangat yang tinggi, ia menempuh perjalanan laut selama 4 hari tiga malam dari Belawan ke Tanjung Priok.

Perjuangan William pun dimulai sebagai perantau, di tambah saat kuliah tahun kedua ayahnya jatuh sakit. Hal itu mengharuskan William mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di Jakarta.

Ia pun bekerja sebagai penjaga warnet dari jam 9 malam hingga 9 pagi. Pekerjaan itu membuatnya cinta pada dunia internet yang kemudian hari menginspirasinya mendirikan Tokopedia.

“Saya cuma lulusan pekerja warnet, benar-benar jarang ke kampus, kalau ke kampus pas ujian saja. Belum pernah pengalaman membangun bisnis, track record belum ada, jadi modalnya semangat bambu runcing,” kata William.

View this post on Instagram

With Masayoshi Son (2014 & 2018). . In 2014, SoftBank & Sequoia led USD 100 Million investment to Tokopedia, and yesterday we announced that Tokopedia close new financing round of USD 1.1 Billion led by SoftBank Vision Fund, Alibaba Group with participation of other existing shareholders. . I was born in the year SoftBank born, in 1981. . My favorite philosophy from Son-san, is to "limit yourself to become limitless" which for me reflect the spirit of underdog. We that live in internet era, is the luckiest generation ever. Internet era is the era of underdog, where everyone has the same opportunity, to challenge the status quo, against all the odds, and change the world to become a better place. . We at Tokopedia are very excited entering our tenth year. When we first started Tokopedia, it was like seeing the tip of a mountain that is very far from where we stand. We promised ourselves that we were going to climb to the top of the mountain one day. The top of the mountain is our company mission: to democratize commerce through technology. Today, we have arrived at the base of the mountain. We can finally touch the mountain and we can start to climb it. With this additional capital, we have the tools and supplies to achieve our mission at a faster rate. . If you want to go fast, go alone; if you want to go far, go together. It’s time to finally climb the mountain together with 3000+ Tokopedia Nakama! . #tokopediastory #nakamastory

A post shared by William Tanuwijaya (@liamtanu) on

Usai lulus dari Universitas Bina Nusantara, William bekerja di kantoran yang bergerak di bidang pengembangan software komputer. Dari sini timbul idenya untuk mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tercatat, ia bekerja pertama kali selama 4 bulan PT Boleh Net Indonesia lalu pindah ke PT Signet Pratama selama 9 bulan dan berlanjut sebagai software developer di PT Sqiva Sistem hingga Maret 2005.

Berbekal dengan keahliannya dan pengalaman yang ia miliki William pun dipercaya menjabat sebagai IT and Business Development Manager di PT Indocom Mediatama selama kurang lebih 2 tahun. Tahun 2007, ia mendapatkan ide untuk membangun Tokopedia dengan konsep mal online.

William yang bukan berlatar belakang bisnis sempat dipandang sebelah mata. Namun, tekad yang kuat membuatnya optimis membangun bisnis mall online ini. 

Selama dua tahun berusaha akhirnya atasan dari tempat ia bekerja memberikan modal sebesar sepuluh persen dengan menggandeng Leontinus Alpha Edison rekan kerjanya.

Saat sedang membangun bisnisnya, ayahnya divonis kanker. Namun ia tak pulang karena tak bisa meninggalkan pekerjaanya karena satu-satunya pencari nafkah di keluarganya. Hasil kerjanya inilah yang membantu biaya orangtuannya.

View this post on Instagram

Thank you Forbes Indonesia @forbesindonesia

A post shared by William Tanuwijaya (@liamtanu) on

Tahun 2007 bersama Leontinus Alpha Edison, ia membangun Tokopedia, sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh Indonesia dengan biaya gratis.

William pun optimis dengan Tokopedia usahanya pasti berhasil. Ia kemudian bergerilya ke sana-ke mari untuk mendapatkan modal. Tak terhitung berapa orang yang sudah didatangi untuk menawarkan konsepnya.

Selama dua tahun berjuang mencari pemodal, banyak yang menolaknya karena dianggap idenya terlalu tinggi dan tidak masuk akal.

Akhirnya pada 6 Februari 2009, Tokopedia milik William Tanuwijaya resmi berdiri. Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia baru berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp33 juta.

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia kemudian menjadi salah satu perusahan perintis startup berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar. Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan seperti Android Excellence Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.

Keberhasilannya melalui Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda yang sukses di Tanah Air. Beragam penghargaan pun ia terima, di antaranya Young Global Leaders pada 2016 sebagai seorang pemimpin muda berpengaruh di dunia.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah 4 Tantangan yang Dihadapi Para Gen Z Saat Pandemi COVID-19

Rusia Catatkan Lebih dari 10.000 Kasus Positif COVID-19 Dalam Sehari