Tari Kipas oleh Gadis Suku Bugis [Foto - Internet]
in ,

Menelisik Sejarah Masyarakat Bugis di Singapura

Sobat Millenials Cakapcakap, Indonesia terkenal dengan puluhan suku yang tidak hanya melegenda di negaranya sendiri, tetapi juga sudah menyebar ke banyak negara. Mereka yang sejak jaman dahulu merantau ke negeri orang, sampai sekarang bertahan dengan bertambahnya keturunan.

Ada beberapa suku yang bahkan sekarang memiliki pemukiman/perkampungan/kompleks tersendiri di suatu negara. Wah, keren juga ya! Begitu juga dengan Bugis, salah satu suku di Indonesia yang memiliki daerah asal di Sulawesi Selatan. Bugis dengan ciri bahasa dan adat istiadat yang khas ini ternyata menyebar di banyak kawasan pesisir di beberapa daerah di Indonesia dan luar negeri. Maka dari itu, masyarakat Bugis dikenal sebagai saudagar dan petani yang sukses.

Masyarakat Bugis yang memiliki keahlian dalam berdagang sampai keluar pulau, membuat mereka tersebar-sebar di seluruh daerah pesisir. Tidak hanya di Indonesia, mereka juga dikenal sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, hingga Australia, Madagaskar, dan Afrika Selatan. Di Singapura sendiri, masyarakat Bugis memiliki sejarah khas hingga mereka bisa memiliki suburb di negara ini. Bagaimana ceritanya?

Masyarakat Bugis di Malaysia zaman dulu [Foto – Culture 77]

Dimulai pada pertengahan Abad ke-17, setelah Kerajaan Gowa dikuasai oleh VOC, banyak perantau asal Melayu dan Minang yang ikut menduduki jabatan di Kerajaan. Setelah itu, banyak orang Bugis yang malah ikut pergi dari tanah Gowa, dan terlibat dalam perebutan jabatan pada kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Jika kita menelisik raja-raja Johor, banyak dari mereka yang merupakan keturunan Makassar. Singkat cerita, ada perselisihan antara raja-raja di Malaysia, dengan para raja yang datang dari Bugis. Mereka saling membabi-buta ingin menggulingkan tahta, hingga akhirnya raja dan sultan dari Bugis secara turun-temurun menguasai Kerajaan di kawasan Melayu, yakni Kerajaan Johor (Riau dan Singapura), Kerajaan Lingga (Riau), dan lainnya.

Faktanya pada waktu itu, ada 9 dari 13 kerajaan di kawasan kesultanan Malaysia, memiliki raja yang adalah keturunan Bugis, termasuk kerajaan terbesarnya di Selangor. Kejayaan pimpinan kerajaan di Malaysia tentunya berpengaruh hingga ke Singapura. Pada waktu Singapura jatuh ke tangan Inggris, pedagang Bugis terhasut oleh rayuan penjajah, hingga melakukan pembunuhan massal para pedagang lain di Singapura. Hingga akhirnya, masyarakat Bugis lah yang hingga bertahun-tahun setelahnya menduduki banyak tempat di Singapura.

Bugis Street, Pusat Belanja di Singapura [Foto – Rancah Pos]

Sekarang jika kalian berkunjung ke Singapura, kalian akan menemukan “Kampong Bugis Street” yang merupakan kawasan perdagangan terkenal di Singapura. Di sepanjang jalan ini ada banyak pusat perdagangan, mulai dari Bugis Village, Bugis Junction, Bugis Square, dan Arab Street. Ada juga “Sultan Mosque”, masjid terbesar di Singapura, yang merupakan masjid peninggalan pengusaha Bugis jaman dulu. Kesemuanya ini adalah bukti bahwa Bugis pada masanya memang memiliki andil yang besar di kawasan ini, terutama di bidang perdagangan.

Selain di Singapura, ada juga banyak negara yang memiliki kampung Bugis atau perkampungan asli masyarakat Makassar yang merantau. Atau kalau kalian dari Jawa, Batak, Ambon, yuk  Sobat Millenials Cakapcakap ceritakan masyarakat asal suku kalian yang sukses di luar negeri! [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keren, Film Buatan Anak Makassar Ini Tembus Berlin International Film Festival

Ada Promo Rp 50 Ribu Icont Fest di CCC Makassar