in

Mahasiswa Asal Indonesia Indra Rudiansyah, Tim Peneliti Vaksin Covid-19 di Oxford

Tahukah Cakap People bahwa salah satu anggota tim peneliti vaksin covid-19 di Universitas Oxford adalah seorang pelajar asal Indonesia?

CakapCakap – Beberapa bulan terakhir, penelitian tentang vaksin yang mampu memerangi pandemi covid-19 sangat diprioritaskan dan dikerjakan di berbagai negara. Banyak ilmuwan dan peneliti dunia seolah sedang berkejaran dengan pandemi yang juga sangat cepat menjangkit ribuan warga dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memantau secara langsung pengerjaaan vaksin ini mengatakan bahwa vaksin yang diteliti oleh AstraZeneca dan bekerjasama dengan Oxford University, adalah kandidat vaksin terdepan saat ini.

WHO mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford ini memiliki perkembangan yang meyakinkan dan memiliki hasil yang paling aman. Pengujian telah melibatkan 1.077 sukarelawan.

Dunia sedang Meneliti Pengembangan Vaksin untuk Lawan Covid-19

Tahukah Cakap People bahwa salah satu anggota tim peneliti vaksin covid-19 di Universitas Oxford adalah seorang pelajar asal Indonesia? Ya, dia adalah Indra Rudiansyah, yang saat ini sedang menempuh pendidikan program doktoral dalam bidang Clinical Medicine, Jenner Institute, Oxford University. Pria asal Bandung ini menjadi satu-satunya pelajar asal Indonesia yang terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Oxford.

Pria yang merupakan lulusan S1 Mikrobiologi dan S2 Bioteknologi di ITB Banding ini sebelumnya bekerja dalam tim yang meneliti penyakit malaria di kampus Oxford. Hingga kemudian muncul covid-19 sebagai pandemi, Indra akhirnya bergabung dalam tim penelitian vaksin tersebut.

Oxford ketika membentuk tim peneliti vaksin untuk covid-19 memang membuka lowongan untuk seluruh mahasiswa maupun staff. Indra yang sebelumnya sudah menjadi peneliti vaksin malaria akhirnya tertarik untuk bergabung, agar bisa mengimplementasikan ilmunya untuk uji klinis bagi pandemi yang sudah tersebar di seluruh dunia saat ini.

Indra, Tim Peneliti Vaksin Covid-19 di Oxford asal Indonesia
Dalam pemaparannya, Indra mengatakan bahwa selama ini Oxford biasanya akan mendapatkan data uji klinis vaksin baru dalam kurun waktu 5 tahun. Tetapi untuk saat ini, Oxford mampu mendapatkan data uji klinis fase 1 untuk covid-19, hanya dalam waktu 6 bulan saja. Ini adalah buah dari kerja keras ratusan orang yang bergabung dalam tim peneliti Oxford.

Ketika vaksin sudah terbukti efektif melalui uji klinis dan sudah mengantongi izin edar, sebenarnya bukan sesuatu yang menggembirakan, dan bukan menjadi tanda akhirnya pandemi. Setelah vaksin mendapatkan izin edar, maka vaksin tersebut masih harus melewati serangkaian pengujian kualitas, dan harus diproduksi secara masal.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Dekat Tapi Berjarak, Inilah Tanda Dia Hanya Pura-pura Mencinta!

Catat Kasus Corona Pertama, Korea Utara Langsung Tetapkan Status Darurat Nasional