in ,

Korea Selatan Tunda Pelonggaran Jarak Sosial COVID-19 di Tengah Tanda Munculnya Gelombang Besar Infeksi Lainnya

Jumlah kasus yang terkait dengan sekolah Kristen di seluruh negeri meningkat lebih lanjut pada hari Jumat, 29 Januari 2021, mencapai total 344 infeksi di tujuh fasilitas.

CakapCakapCakap People! Korea Selatan menunda hingga hari Minggu, 31 Januari, untuk rencana pelonggaran aturan tindakan jarak sosial karena wabah baru yang melibatkan sekolah Kristen di negara itu mengancam merusak upaya untuk mengendalikan infeksi baru menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Reuters melaporkan, jumlah kasus yang terkait dengan sekolah Kristen di seluruh negeri meningkat lebih lanjut pada hari Jumat, 29 Januari 2021, mencapai total 344 infeksi di tujuh fasilitas.

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah tidak akan sembarangan mengurangi atau melonggarkan aturan jarak sosial, mengutip para ahli yang melihat lonjakan kasus baru-baru ini sebagai tanda gelombang besar infeksi lainnya.

Orang-orang mengenakan memakai masker wajah menyeberang jalan di Seoul pada 11 September 2020. Korea Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi terburuknya dalam lebih dari dua dekade pada tahun 2020, kata bank sentral pada hari Selasa, 26 Januari 2021. [Foto: AFP / Jung Yeon-je]

“Kami ingin berhati-hati karena membuat keputusan yang salah menjelang liburan Tahun Baru Imlek bisa berakhir dengan menjatuhkan langkah-langkah anti-virus yang telah kami bangun dalam sekejap,” kata Chung dalam pertemuan pemerintah.

Kebijakan jarak sosial Korea Selatan telah menjadi permainan yang mendera, pengulangan pengetatan dan pelonggaran jam malam dan pembatasan, kata Dr Kim Woo-joo, seorang profesor penyakit menular di Rumah Sakit Guro Universitas Korea di Seoul.

“Bangsa ini terguncang dengan harapan palsu untuk kembali normal pada Februari sejak vaksinasi dimulai, tetapi pemberantasan tidak mungkin dilakukan dengan begitu banyak kasus yang ditularkan secara lokal,” kata Dr Kim.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 469 kasus baru virus corona pada Jumat, 29 Januari 2021, menjadikan penghitungan nasional menjadi 77.395 kasus dan 1.399 kematian.

Pemerintah pada Kamis mengumumkan rencana untuk vaksinasi 10 juta orang berisiko tinggi pada Juli, dimulai dengan kelompok-kelompok utama pada Februari.

Chung mengatakan bahwa ekonomi terbesar keempat di Asia ini diharapkan akan mencapai kekebalan kawanan pada November dan kembali ke kehidupan normal.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

COVID-19 Global

Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 102 juta orang di seluruh dunia, termasuk telah merenggut nyawa manusia lebih dari 2,2 juta orang sejauh ini.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan total lebih dari 26,3 juta kasus, dan lebih dari 443.000 kematian.

India menempati tertinggi kedua setelah Amerika, dengan mencatat lebih dari 10,7 juta orang yang terinfeksi, sementara itu lebih dari 154.000 orang meninggal akibat COVID-19.

Brasil melengkapi tiga besar untuk kasus COVID-19 dengan telah mengumpulkan total sebanyak lebih dari sembilan juta orang. Negara ini mencatat angka kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua setelah Amerika, yakni total sebanyak lebih dari 221.000 kematian.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

PM Boris Johnson Perkirakan 300.000 Orang Akan Meninggalkan Hong Kong, Pindah Ke Inggris

Malaysia Catat Rekor 5.725 Kasus COVID-19 Dalam Sehari, Menjadikan Total Infeksi Melewati 200.000