CakapCakap – Cakap People! Korea Selatan dilaporkan menawarkan uang ratusan juta rupiah bagi warganya yang pacaran hingga menikah. Seperti diketahui, sebuah penelitian data sensus pada tahun 2021 lalu menunjukkan bahwa banyak anak muda di Korea Selatan menunda pernikahan mereka seperti mengutip dari CNBC.
Tidak hanya itu saja, 42% penduduk Korea Selatan di usia 30-an pun memutuskan untuk tidak menikah. Menurut sensus yang dilakukan Badan Statistik Korea pada tahun 2020 lalu, sebanyak 2,82 juta orang di usia 30-an masih melajang, bahkan angka tersebut naik dari yang sebelumnya berjumlah 2,68 juta pada 5 tahun sebelumnya seperti mengutip dari Korea Times.
Dengan adanya fenomena tersebut, pemerintah di sana pun menawarkan program kepada masyarakatnya yang mau berpacaran sampai menikah hingga memiliki anak untuk meningkatkan angka kelahiran di negeri Ginseng tersebut.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Korea Selatan juga akan memberikan uang berjumlah ratusan juta rupiah dalam program tersebut. Simak detailnya berikut ini, yuk!
Pemerintah Korea Selatan Tawarkan Sejumlah Uang Agar Masyarakat Berpacaran hingga Menikah
Mengutip dari Korea Times, pemerintah pusat dan daerah di seluruh Korea sedang bereksperimen dengan ide-ide kebijakan baru untuk mendorong pasangan menikah dan memiliki bayi untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah di negara tersebut.
Sebuah kantor di distrik Saha-gu, Busan, Korea Selatan menawarkan uang 1 juta Won (sekitar Rp11,6 juta) untuk masyarakat yang mau memulai hubungan romantis melalui acara kencan buta atau ‘perjodohan’.
Menurut Kantor Distrik Saha-gu di kota pelabuhan Selatan, rancangan anggaran tambahan untuk acara kencan buta massal untuk pria dan perempuan lajang Korea dan asing telah disahkan oleh dewan distrik baru-baru ini.
Acara ini dijadwalkan pada Oktober mendatang dan ditujukan bagi masyarakat muda berusia 23 – 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut. Lebih lanjut, jika seorang pria dan perempuan memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara tersebut, mereka akan diberikan 1 juta Won.
Jika mereka mengadakan pertemuan anggota keluarga yang biasanya diatur sebelum acara pernikahan, pasangan tersebut akan ditawari tambahan 2 juta Won (sekitar Rp23,3 juta).
Kemudian jika pasangan tersebut menikah, maka mereka akan diberikan bonus sebesar 20 juta Won (sekitar Rp232 juta).
Selain itu, pihak distrik juga akan menawarkan kepada pengantin baru tersebut uang jaminan sebesar 30 juta Won (sekitar Rp350 juta) untuk perumahan atau sewa bulanan sebesar 800 ribu Won (sekitar Rp9,6 juta) hingga lima tahun seperti mengutip dari The Korea Herald.
“Proyek ini dirancang untuk mengatasi krisis demografi di tengah rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan dengan membentuk komunitas lokal multikultural di masa depan,” kata Bupati Saha-gu, Lee Gap Jun kepada media lokal seperti mengutip dari The Korea Herald.