in

Inilah Alasan Startup Digital Indonesia Harus Bergabung di Indigo Telkom Indonesia

CakapCakapCakap People! Di era industri digital ini, betapa pentingnya membangun sumber daya manusia dan juga mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi revolusi industri 4.0 melalui pembangunan infrastuktur digital dan penguasaan teknologi.

Mendorong pertumbuhan industri digital, Telkom Indonesia menghadirkan Indonesia Digital Community (Indigo) Creative Nation sebagai sebuah perwujudan nyata melalui  program-program Incubator dan Accelerator Startup Digital Indonesia, dari mulai tahapan pra inkubasi (ideation) hingga ke akses pendanaan (funding).

Foto : Khair Afdhalul/CakapCakap

Mengapa dan bagaimana startup digital Indonesia harus bergabung dalam Indigo Telkom Indonesia ini? Seperti apa sesungguhnya kiprah Indigo Telkom Indonesia menggerakkan startup digital Indonesia?

Nah, untuk mengetahui selengkapnya tentang Indigo Telkom Indonesia, simak hasil perbincangan spesial Cakap Team bersama Bapak Johannes Adi Purnama Putra, Manager Incubation Management Telkom Digital Department, di Makassar pada Rabu 13 Maret 2019 berikut ini :

Johannes Adi Purnama Putra, Manager Incubation Management Telkom Digital Department (kiri). (Foto : Unirma Taufik/CakapCakap)

Sebanyak 300 Startup Digital akan mengikuti seleksi Indigo Telkom Indonesia. Apakah jumlah tersebut sudah merepresentasi besaran startup digital Indonesia?

300 startup yang akan mengikuti seleksi Indigo (Indonesia Digital Community) adalah jumlah yang besar, namun secara kualitas, masih relatif sedikit. 

Untuk itulah Indigo hadir dalam rangka meng-upgrade kapasitas komunitas para alumni universitas atau pre-startup yang memiliki impian untuk memimpin startup digital. Indigo menjadi wadah pengembangan untuk meningkatkan kualitas mereka dan tentunya diharapkan menghasilkan startup yang berkualitas pula.

Co-Founder CakapCakap, Fredrik Orrenius dan Khair Afdhalul (Pertama dan Kedua dari Kiri) bersama Vice President Media and Digital Strategy & Development Telkom Indonesia, Bapak DR. Wiseto Agung (Ketiga dari Kiri) dan jajarannya di Jakarta. (Foto : Khair Afdhalul/CakapCakap)

Jika 300 startup ini memiliki prospek dan ide yang bagus, apakah seluruhnya berpotensi bisa masuk Indigo Telkom Indonesia?

Indigo Telkom Indonesia memiliki kapasitas. Namun, jika keseluruhannya bagus, tidak menutup kemungkinan bukan hanya Indigo saja yang akan mengambil, tapi memberikan kesempatan bagi Incubator lain untuk mengambilnya.

Co-Founder CakapCakap, Fredrik Orrenius dan Khair Afdhalul (Kedua dan ketiga dari kiri) bersama manaajemen Telkom Indonesia Jakarta. (Foto: Khair Afdhalul/CakapCakap)

Apa saja kriteria yang harus dimiliki startup digital agar bisa masuk Indigo?

Ada dua aspek yang akan dilihat dalam proses ini yaitu founder dan product. Kriteria yang harus dimiliki seorang founder adalah punya passion dalam mengembangkan produknya dan memiliki experience atau background pengalaman yang cukup memadai di bidang yang akan digelutinya. Kriteria lainnya adalah founder harus memiliki komitmen untuk mengembangkan produknya.

Kemudian aspek product. Produk yang akan dikembangkan harus memiliki potensi bisnis, dan pasar yang menjanjikan, problem solver, dan memiliki unique value dibandingkan produk yang sudah ada.

Cakap Team Bersama G.N Shandy Widyasthana, Chief Opereting Officer (COO) / Portofolio Director-MDI, Johannes Adi Purnama Putra, Manager Incubation Management Telkom Digital Department, dan Head of Accelerator and Incubator, Irmansyah Putera. (Foto : Unirma Taufik/CakapCakap)

Fasilitas apa saja yang akan diperoleh startup digital di Indigo ini?

Indigo memberikan fasilitas funding (pendanaan) untuk pengembangan produk startup digital.

Selain funding, mereka juga akan diberikan co-working space seperti di Makassar Digital Valley (MDV) ini. Selain di Makassar, co-working space ini ada di Bandung (Bandung Digital Valley), Yogyakarta (Yogyakarta Digital Valley) dan Jakarta (Jakarta Digital Valley).

Selain Digital Valley, juga disediakan 17 Digital Lounge (DiLo) yang ada di seluruh Indonesia yang bisa digunakan untuk mereka berkantor.

Para startup digital Indigo juga diberikan program mentoring yang akan membantu membimbing mereka mengembangkan produknya agar peluang berhasilnya lebih tinggi.

Foto : Fredrik Orrenius/CakapCakap

Berapa lama durasi waktu bagi startup digital mengikuti Indigo Telkom Indonesia ini?

Indigo Telkom Indonesia terbagi menjadi program, yaitu Incubator (Inkubasi) dan Accelerator (Akselerasi). Untuk program Incubator, proses awal hingga akhir akan membutuhkan waktu tujuh bulan. Setelah program Incubator, akan masuk dalam program Accelerator yang akan membutuhkan waktu satu hingga dua tahun. 

Setelah melewati program Incubator, dan Accelerator, ada yang namanya MDI (Metra Digital Investama). MDI ini adalah Corporate Ventura Capital yang berperan memberikan risk fund yang lebih tinggi dan lebih besar bagi startup.

Pada level MDI, sudah bicara tentang scale-up dan company building yang telah melewati program Inkubasi dan Akselerasi. Jika di level Inkubasi dan Akselerasi adalah sebagai tempat startup development-nya, MDI ini adalah level company builder yang sudah siap go public atau diinvest oleh investor lain di seluruh Indonesia atau pun dari luar negeri. 

Sejauh ini, seperti apa progress startup di level Inkubasi Indigo?

Indigo Telkom Indonesia telah menginkubasi sekitar 123 startup digital diseluruh Indonesia dalam kurun lima tahun.

Dari 123 startup tersebut, setengahnya masih aktif, 30 persen tutup, dan sisanya masih struggle. Dari setengah yang aktif itu sebanyak 30 persen dapat dikatakan berhasil. Jadi, mereka bisa survive, menghasilkan revenue dari bisnis yang berjalan dan bisa menghidupi tim dan sebagainya. 

Nah, Cakap People! Menarik, bukan? Sudah siap menciptakan startup potensial kamu sendiri?

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jangan Salah! Inilah Kekuatan TNI, Salah Satu Militer Terkuat di Dunia

Ternyata Wanita Punya Ketahanan Otot 2 Kali Lebih Kuat dari Pria Lho!