in ,

Indonesia dan LG Korea Selatan Bakal Bangun Pabrik Baterai Sell Senilai $ 1,2 Miliar di Bekasi

Indonesia menargetkan untuk memproduksi baterai sell senilai 140 GWh pada tahun 2030, kata para pejabat.

CakapcakapCakap People! Badan Usaha Milik Negara; PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan, akan membangun pabrik baterai sell (batteray cell) senilai $ 1,2 miliar dengan kapasitas 10 gigawatt hour (GWh) untuk kendaraan listrik. Demikian disampaikan Menteri Investasi/kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Senin, 24 Mei 2021.

Pembangunan pabrik baterai baru, yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk kendaraan listrik senilai $ 9,8 miliar antara LG dan IBC yang ditandatangani tahun lalu itu akan dibangun di kota Bekasi, di perbatasan timur ibu kota Jakarta, Reuters melaporkan.

Menteri Investasi/kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memberikan keterangan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 April 2021. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Menteri Bahlil dalam sebuah pernyataan tidak merinci jangka waktu tetapi mengatakan pabrik itu akan dibangun “dalam waktu dekat”.

“Pembangunan tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi 10 GWh, yang nantinya akan digunakan untuk EV [electric vehicle – mobil listrik, red] dari Hyundai,” tambahnya.

Kementerian Investasi/BKPM saat ini sedang melakukan finalisasi untuk merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel untuk kendaraan listrik tersebut.

Konsorsium LG terdiri dari unit LG yang berbeda, termasuk LG Chem, LG Energy Solution, LG International, plus pembuat baja Korea Selatan POSCO dan perusahaan kobalt China, Huayou Holdings, menurut pernyataan itu.

Seorang juru bicara LG Energy Solution, perusahaan bagian produksi baterai, tidak dapat segera berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa LG Energy Solution sedang mencari cara untuk membangun baterai sell canggih untuk pembuat mobil listrik (EV) Amerika Serikat, Tesla Inc, pada tahun 2023 dan sedang mempertimbangkan lokasi produksi potensial di Amerika Serikat dan Eropa.

Sementara itu, produsen nikel terkemuka Indonesia, memiliki rencana ambisius untuk mulai memproses pasokan bijih nikel lateritnya yang melimpah yang digunakan dalam baterai lithium dan pada akhirnya menjadi pusat global untuk memproduksi dan mengekspor kendaraan listrik.

Indonesia menargetkan untuk memproduksi baterai sell senilai 140 GWh pada tahun 2030, kata para pejabat.

Foto via CNBC Indonesia

Cikal bakal kerja sama antara PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium LG dimulai pada 2019 ketika Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae In bertemu di Busan, Korsel pada 25 November 2019.

Setelah melalui rangkaian proses penjajakan, negosiasi dan studi, Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pun ditandatangani pada 18 Desember 2020 di Seoul, Korsel antara Menteri Investasi/Kepala BKPM dan CEO LG Energy Solution.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Bandara Changi Singapura Perketat Tindakan COVID-19 Setelah Jadi Klaster Aktif Terbesar

Pegawai Toko Ini Banjir Pujian Pasca Bongkar Perselingkuhan Pelanggan