CakapCakap – Cakap People, hewan yang satu ini sungguh unik karena memiliki beberapa fakta yang mencengangkan. Serangga special ini memiliki warna yang cantik perpaduan antara hitam dan putih mirip dengan panda. Orang memberikan nama semut panda padahal serangga ini bukan semut bukan juga dari jenis panda.
Hewan bernama latin Euspinolia militaris itu adalah tawon namun tak bersayap. Dalam tangga klasifikasi ilmiah, semut panda digolongkan dalam famili Mutillidae yang salah satu anggotanya adalah semut beludru merah. Semut beludru merah adalah spesies lain dari tawon yang tidak bersayap dan memiliki penampilan seperti semut.
Lalu kenapa diberi nama semut panda? Tak lain karena warna yang terdapat pada tubuhnya. Melansir dari Detik, bagian mata semut panda berwarna hitam, sementara kepalanya berwarna putih. Bagian kakinya hitam dan memiliki sedikit corak putih di badan.
Sementara itu nama semut disematkan pada hewan ini karena bukan seperti tawon pada umumnya. Sekilas tawon ini memiliki fisik seperti semut. Yang membuat lebih menarik adalah bulu-bulu yang terdapat di sekujur tubuhnya.
Jangan salah! Meskipun terlihat sangat menggemaskan, semut panda bukanlah serangga seimut yang terpikirkan. Tawon ini justru sangat beracun dan berbahaya. Biasanya, orang yang disengat tawon akan mengalami bengkak, atau hanya sebatas gatal. Namun sengatan semut panda mampu membunuh seekor sapi. Semut panda dijuluki cow killer karena dengan 6-10 kali sengatan bisa membunuh sapi.
Untuk membedakan semut panda betina dan jantan dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Pejantan memiliki sayap, sedangkan betina tidak.
Dalam proses berkembang biak, sang betina mampu bertelur hingga 2.000 butir setiap tahun. Sayangnya, telur mereka kerap menjadi mangsa dari predator. Kini status semut panda diambang punah.
Semut panda ini hidup soliter atau menyendiri. Mereka tidak memiliki ratu atau pekerja seperti tawon jenis lain. Namun makanan semut panda seperti tawon lain yaitu hidup dengan menghisap nektar dan serbuk bunga.
Betina akan mencari makan pada siang hari atau diurnal, sedangkan pejantan baru akan membuka mata saat malam hari alias nokturnal. Serangga unik ini ditemukan pada tahun 1938 di Chili, Amerika Serikat.