in ,

COVID-19: Inilah Konsep ‘The New Normal Life’ yang Bakal Diterapkan Pemkot Makassar

Pemkot Makassar bakal terapkan konsep ‘New Normal’ berbasis kearifan lokal di Makassar, Sulawesi Selatan.

CakapCakapCakap People! Pemerintah bersiap untuk menerapkan New Normal atau tatanan baru di tengah pandemi COVID-19, meskipun kasus virus tersebut masih belum menunjukan tanda-tanda perlambatan sejauh ini di Indonesia.

Adapun di Kota Makassar, Pemerintah Kota (Pemkot) berencana memberlakukan kebijakan baru di tengah penanganan pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) dengan konsep ‘New Normal’ berbasis kearifan lokal di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbanda) Sulsel, Prof Yusran Jusuf yang kini ditetapkan sebagai Penjabat Walikota Makassar. [FOTO/Dokumentasi via ANTARA]

“Konsep baru ini berisi lima protokol kesehatan yakni, penggunaan masker, jaga jarak, rutin cuci tangan, olahraga, dan pemenuhan nutrisi lokal guna meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dengan mengkonsumsi tanaman lokal seperti jahe, kunyit, mengkudu dan sejenisnya,” kata Penjabat Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf, di sela rapat di Balai Kota, Selasa, 26 Mei 2020, kantor berita Antara melaporkan.

Ia mengatakan, jika selama ini hanya memasifkan pola pencegahan dengan cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker, maka dengan konsep baru ini, kata dia, ditambahkan dua poin penting, yaitu olahraga dan pemenuhan nutrisi tubuh yang bersumber dari tanaman lokal setempat.

“Ini sesuai hasil riset secara ilmiah dari Universitas Hasanuddin tentang ‘Local Herd Immunity’ berbasis kearifan lokal yang akan diimplementasikan di Makassar,” paparnya.

Untuk menciptakan tatanan kehidupan baru atau yang diistilahkan ‘The new Normal Life‘, Yusran menyatakan akan memaksimalkan peran seluruh Ketua RT dan RW se-Kota Makassar dengan melibatkan seluruh SKPD yang akan dibagi secara merata di setiap wilayahnya.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan bersama PKK dan RTRW didorong untuk mengembangkan komoditi lokal pada pekarangan warga, serta lahan-lahan terbuka lainnya yang bisa menjadi sarana pengembangan komoditi lokal sebagai suplemen dalam meningkatkan imunitas tubuh.

Ilustrasi COVID-19. [Foto: CNN]

Satuan Tugas monitoring dan evaluasi, lanjutnya, akan diperkuat pada seluruh aktivitas ekonomi guna memastikan bahwa protokol kesehatan dilaksanakan secara disiplin.

“Setelah membuka ruang aktivitas masyarakat, tentu kami harus membentenginya dengan protokol kesehatan yang perwalinya sudah kami terbitkan. Sekarang kami tambahkan dengan peningkatan imunitas,” katanya.

Apabila imunitasnya bagus dan melakukan kontak maka bisa lebih cepat diatasi, namun demikian, harus dipastikan aktivitas masyarakat itu sehat, melalui dua pendekatan yakni olahraga dan asupan nutrisi lokal dalam membangkitkan imunitas warga.

Mantan Dekana Fakultas Kehutanan Unhas Makassar ini juga menantang seluruh pimpinan SKPD untuk menciptakan inovasi, khususnya dalam menggerakkan kembali ruang-ruang ekonomi yang selama ini tidak berjalan akibat dampak COVID-19.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Membahagiakan, Selandia Baru Catat 5 Hari Terakhir dengan Nol Kasus Corona di Rumah Sakit

Begini Tips Mendekatkan Diri dengan Calon Mertua Supaya Hubungan Direstui!