in ,

Cancer Research UK: Obesitas Memicu Lebih Banyak Kasus Kanker daripada Merokok

Dikatakan, jutaan orang berisiko terkena kanker karena berat badan mereka.

CakapCakap – Masalah obesitas saat ini menyebabkan lebih banyak kasus kanker umum di Inggris daripada merokok, menurut badan amal Cancer Research UK.

Melansir BBC, Rabu 3 Juli 2019, Cancer Research UK mengungkapkan bahwa empat kanker; usus, ginjal, ovarium dan hati lebih mungkin disebabkan oleh kelebihan berat badan (obesitas) daripada merokok tembakau.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Dikatakan, jutaan orang berisiko terkena kanker karena berat badan mereka dan orang yang obesitas melebihi jumlah perokok; dua banding satu. 

Kampanye baru Cancer Research UK yang terpampang melalui iklan billboard, yang menyoroti risiko obesitas-kanker telah dikritik karena memalukan.

Ini bukan pertama kalinya badan amal Cancer Research UK itu dituduh melakukan tindakan memalukan. Pada bulan Februari, komedian dan juru kampanye Sofie Hagen bersuara di Twitter untuk mengkritik kampanye tersebut.

Salah satu pengguna Twitter, @ KenLynch73, mengatakan mengaitkan obesitas dengan branding gaya rokok adalah hal baru.

Tetapi, Cancer Research UK menjelaskan bahwa ini bukan tentang menyalahkan orang karena kelebihan berat badan.

Juga tidak menunjukkan bahwa merokok dan obesitas secara langsung sebanding dalam hal risiko kanker. Keduanya meningkatkan risiko seseorang.

Merokok tetap menjadi penyebab utama kanker yang dapat dicegah di Inggris secara keseluruhan. Obesitas menempati urutan kedua, kata Cancer Research UK.

Sementara tingkat merokok menurun, obesitas meningkat, hal ini disetujui oleh para ahli kesehatan. Sekitar sepertiga orang dewasa di Inggris mengalami obesitas.

Di Inggris, terdapat 13,4 juta orang dewasa gemuk yang tidak merokok, 6,3 juta perokok dewasa yang tidak mengalami obesitas dan 1,5 juta perokok dewasa gemuk.

Sementara hubungan antara obesitas dan kanker sudah mapan, mekanisme biologis di baliknya belum sepenuhnya dipahami.

Sel-sel lemak membuat hormon-hormon ekstra dan faktor-faktor pertumbuhan yang memberi tahu sel-sel dalam tubuh untuk membelah lebih sering. Ini meningkatkan kemungkinan sel kanker dibuat.

Aktivitas fisik mungkin juga berperan, kata para ahli.

Kelebihan berat badan atau obesitas tidak berarti seseorang pasti akan mengembangkan kanker tetapi itu meningkatkan risiko mereka. Semakin bertambah berat badan seseorang dan semakin lama mereka kelebihan berat badan, maka resiko itu berpeluang lebih tinggi.

Menurut Cancer Research UK, ada 13 kanker berbeda terkait dengan obesitas ini, diantaranya adalah payudara (pada wanita setelah menopause), usus, pankreas, esofagus, hati, ginjal, perut bagian atas, kandung empedu, rahim, ovarium, tiroid, multipel mieloma (kanker darah) dan meningioma (kanker otak).

Hubungan antara obesitas dan kanker hanya pada orang dewasa, meskipun berat badan yang sehat juga penting untuk anak-anak.

Ilustrasi rokok. (Foto: Pixabay)

Setiap tahun di Inggris, badan amal ini mengatakan, kelebihan berat badan menyebabkan 1,900 lebih banyak kasus kanker usus daripada merokok, 1.400 lebih banyak kasus kanker ginjal, 460 lebih banyak kasus kanker ovarium, 180 lebih banyak kasus kanker hati.

Prof Linda Bauld, pakar pencegahan Cancer Research UK, mengatakan pemerintah harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah obesitas di Inggris.

Pemerintah lambat untuk membatasi iklan makanan dan minuman yang tidak sehat, kata British Medical Association.

“Meskipun kami sangat sadar akan risiko kesehatan yang terkait dengan merokok, sedikit upaya telah dilakukan untuk mengatasi obesitas, yang sekarang menjadi penyebab utama kanker,” katanya.

Kepala eksekutif NHS Inggris Simon Stevens mengatakan bahwa butuh keterlibatan seluruh pihak untuk mengatasi masalah ini.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Wah, Kadis Perpustakaan Makassar dan Semarang Bertukar Informasi di Sela-Sela Rakornas Apeksi

Tak Hanya Hotman Paris, Ini loh Deretan Pengacara yang Jadi Langganan Para Artis!