in ,

Begini Cara Malaria Mengecoh Kekebalan Tubuh Kita, Guys!

Jaman boleh berubah dan menjadi semakin canggih, guys. Tapi, namanya penyakit enggak kenal jaman. Pemain lama ada kalanya membuat kepala kita pusing. Dan itu juga berlaku pada malaria, lho. Bedanya, berhubung manusia jadi semakin pinter, maka yang dilakukan para peneliti adalah meneliti cara untuk menelikung parasit malaria itu sendiri. Enggak mudah, lho, guys. Soalnya Plasmodium falciparum benar-benar cerdas namun jahat. Protozoa parasit yang satu ini cepat banget membuat pertahanan diri terhadap obat-obatan dan punya daur hidup yang begitu kompleks sehingga berbagai bentuk peperangan terhadapnya menjadi tak berarti.

Tampilan sel darah merah yang terinfeksi Plasmodium falciparum via weizmann.ac.

Baru-baru ini para peneliti di Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel, bersama dengan para ilmuwan dari Irlandia dan Australia mendapati bahwa Plasmodium falciparum lebih jahat dan culas ketimbang yang mereka bayangkan selama ini, guys. Parasit ini benar-benar jauh dari kata lugu. Kenapa begitu? Karena doi tidak hanya mampu bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh kita, guys, tapi juga melancarkan strategi untuk mengecoh sistem kekebalan kita. Jahat banget, sih. Emang salah kita ke doi apa, ya?

For your information, nih, guys, malaria, tuh, ada di posisi kedua setelah TBC untuk kategori penyakit menular. Penyakit ini mengancam seluruh orang di belahan bumi manapun. Setiap tahunnya ada 200 juta orang yang terinfeksi dan sekitar 1,5 juta meninggal dunia. Tragisnya, kebanyakan yang meninggal, tuh, anak-anak.

Kata Neta Regev-Rudzki, peneliti dari Biomolecular Sciences Department di Weizmann Institute of Science, parasit malaria ini berkomunikasi satu sama lain ketika berada dalam tahap inkubasi di dalam darah. Caranya canggih banget, lho. Kamu sendiri pasti gak pernah ngebayangin gimana parasit ini berkomunikasi.

Caranya, tuh, parasit malaria melepaskan semacam gelembung atau kantung berukuran nano, kurang dari 1 mikrometer, yang berisi segmen-segmen kecil DNA parasit ini. Rupanya, sinyal tersebut membantu parasit untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mulai bertransformasi menjadi jantan atau betina, yang mana keduanya bakal dibawa oleh nyamuk sebagai inang barunya. Ini baru awalan, guys. Soalnya, gelembung itu sendiri harus menembus enam membran yang terpisah agar bisa mengkomunikasikan pesan dari parasit yang ada di satu sel darah merah ke teman mereka yang ada di sel darah merah lainnya.

Via catalog.archives.gov

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sekarang Uranium Bisa Dipake untuk Produksi Plastik, Lho

N26 Luncurkan Kartu Debit Premium untuk Pelanggan Digital