in ,

Banjir ‘Sekali Dalam 100 Tahun’: 7 Tewas dan Lebih dari 50.000 Orang Mengungsi di Malaysia

Hujan sebagian besar telah berhenti pada hari Senin, dan penduduk kembali ke rumah mereka yang sudah rusak akibat banjir.

CakapCakapCakap People! Lebih dari 50.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Malaysia dan sedikitnya tujuh orang tewas setelah negara itu menghadapi beberapa banjir terburuk selama bertahun-tahun, kata para pejabat, Senin, 20 Desember 2021.

Tujuh orang dipastikan tewas di Selangor, menurut petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan yang dikutip di surat kabar The Star. Dengan laporan orang hilang, jumlah korban diperkirakan akan meningkat, Channel News Asia melaporkan.

Hujan sebagian besar telah berhenti pada hari Senin, dan penduduk kembali ke rumah mereka yang sudah rusak akibat banjir.

Warga membersihkan toko yang perabotannya rusak akibat terendam banjir tertimbun di luar toko mereka di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 19 Desember 2021. Kuala Lumpur dan perkampungan sekitarnya diterjang banjir selama dua hari hujan deras menyebabkan ribuan warga mengungsi dan banyak akses jalan terputus. [Foto: AP/Vincent Thian]

Kepala Polisi Shah Alam Asisten Komisaris (ACP) Baharudin Mat Taib mengatakan tiga orang tewas ditemukan di Taman Sri Muda, Shah Alam, pada Senin.

Dua di antaranya diyakini warga setempat, sedangkan jenazah ketiga belum diketahui identitasnya, menurut laporan Sinar Harian.

ACP Baharudin sebelumnya dikutip mengatakan bahwa mayat ditemukan oleh anggota masyarakat di dekat kondominium Alam Idaman di Shah Alam, Selangor, setelah permukaan air mulai surut sekitar pukul 19.50 pada hari Minggu, 19 Desember 2021.

“Segera setelah diberitahu tentang panggilan darurat yang menginformasikan mayat seorang pria berusia 30-an, personel segera dikirim ke tempat kejadian.

“Almarhum diyakini tenggelam,” kata kepala polisi, menurut laporan Malay Mail.

Kantor berita Bernama melaporkan bahwa pria tak dikenal itu adalah warga kondominium Residensi Hijauan dan kasusnya telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.

Relawan menyelamatkan korban banjir yang terdampar dari rumahnya yang terendam banjir bandang akibat hujan deras di Shah Alam, negara bagian Selangor, Malaysia, Minggu, 19 Desember 2021. [Foto: REUTERS/Rozanna Latiff]

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada konferensi media di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat di Malaysia di sekitar ibu kota Kuala Lumpur, bahwa 15.000 orang di sana telah dievakuasi ke lebih dari 100 pusat bantuan, melansir Reuters.

Ia mengatakan, curah hujan selama satu hari terakhir setara dengan total curah hujan selama sebulan dalam kondisi normal.

Upaya penyelamatan masih berlangsung bagi mereka yang terjebak di dalam kendaraan dan di luar rumah mereka, sementara laporan dari hari Sabtu tentang mereka yang terjebak di rumah telah diselesaikan, katanya.

Lebih dari 66.000 personel dari polisi, tentara dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk membantu menyelamatkan warga yang terdampar oleh air banjir dan membawa mereka ke tempat penampungan pada Sabtu malam.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menlu Wang Yi: China Tidak Akan Takut Konfrontasi Dengan AS

Pengadilan Junta Myanmar Tunda Vonis Aung San Suu Kyi