in ,

Australia Setujui Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer, Diluncurkan pada Februari 2021

“Saya mencatat ini bukan persetujuan darurat, seperti yang telah dilakukan di beberapa yurisdiksi lain di seluruh dunia,” kata Morrison kepada wartawan.

CakapCakapCakap People! Regulator medis Australia telah secara resmi menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer, dengan dosis pertama diharapkan akan diberikan pada akhir Februari 2021. Demikian Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan pada Senin, 25 Januari 2021.

AFP melaporkan seperti dilansir The Jakarta Post, Therapeutic Goods Administration (TGA) telah memberikan persetujuan sementara untuk produk Pfizer, menjadikannya vaksin COVID-19 pertama yang mendapat lampu hijau di Australia.

A woman holds a small bottle containing COVID-19 vaccine. Australia has approved the use of this vaccine and will be administered in February. [Photo: Reuters/Dado Ruvic]

“Saya mencatat ini bukan persetujuan darurat, seperti yang telah dilakukan di beberapa yurisdiksi lain di seluruh dunia,” kata Morrison kepada wartawan.

“Ini adalah persetujuan resmi di bawah proses biasa TGA dan kami adalah salah satu negara pertama … yang telah melalui proses komprehensif dan menyeluruh di sini di Australia untuk memastikan persetujuan vaksin itu.”

Australia telah mendapatkan 10 juta dosis dari Pfizer – cukup untuk memvaksinasi lima juta orang – dengan petugas kesehatan dan lansia diharapkan menerima suntikan pertama.

Morrison memperingatkan bahwa peluncuran vaksin akan dimulai dengan “permulaan yang sangat kecil” pada akhir Februari, alih-alih jadwal pertengahan Februari yang dijanjikan pemerintahnya, karena tantangan produksi dan pengiriman secara global.

Dia mengatakan program vaksinasi harus selesai pada Oktober 2021. Itu berarti Australia akan mulai menginokulasi warganya berbulan-bulan setelah Amerika Serikat dan Inggris Raya, meskipun Morrison sebelumnya telah menyombongkan diri dalam pandemi bahwa negaranya akan “berada di depan antrean”.

Australia yang sebagian besar bebas dari virus corona ini relatif baik dalam tanggapan COVID-19, dengan 909 kematian dari sekitar 28.700 kasus dalam populasi 25 juta. Negara ini juga telah mendapatkan lebih dari 50 juta dosis vaksin Oxford / AstraZeneca, dengan mayoritas akan diproduksi secara lokal, tetapi TGA belum memberikan persetujuan.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

COVID-19 Global 

Virus corona yang telah menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 99,7 juta orang di seluruh dunia sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019.

Virus tersebut juga telah menewaskan lebih dari 2,13 juta orang secara global saat artikel ini naik.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan sebanyak 25,7 juta orang yang terinfeksi, termasuk lebih dari 429.000 orang meninggal dunia akibat virus itu.

India menempati tertinggi kedua setelah AS, dengan mencatat lebih dari 10,6 juta infeksi, dan lebih dari 153.000 kematian COVID-19.

Brasil melengkapi tiga besar dengan kasus sebanyak 8,8 juta, sedangkan untuk angka kematian, Brasil merupakan negara dengan angka kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di dunia setelah AS, yakni sebanyak lebih dari 217.000 orang.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Edan! 5 Lipstik Ini Termasuk Merek Paling Mahal di Dunia, Ada yang Seharga Apartemen

Nyaris Jarang Pakai Masker, Presiden Meksiko Umumkan Dirinya Mengidap COVID-19