CakapCakap – Cakap People! Negara mana saja yang masuk dalam daftar tingkat korupsi terendah di dunia? Korupsi masih menjadi tantangan global yang menghambat pembangunan ekonomi dan sosial, serta melemahkan demokrasi. Di berbagai negara, praktik ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, peningkatan kemiskinan, dan ketidakstabilan pendapatan.
Meski begitu, beberapa negara berhasil mempertahankan integritas dan transparansi dalam pemerintahan mereka. Dengan sistem hukum yang kuat, kebijakan yang ketat, serta budaya integritas yang tertanam dalam masyarakatnya membuat negara-negara berikut ini dinobatkan sebagai yang paling minim tingkat korupsi.

Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) 2024 yang dirilis oleh Transparency International mengungkap daftar negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Berikut daftar lengkapnya.
1. Denmark
Meskipun kecil dalam wilayah dan populasi, negara Skandinavia ini terkenal dengan standar hidup yang tinggi. Denmark telah menjadi garda terdepan dalam beberapa faktor kesejahteraan seperti politik, sistem peradilan, serta akses kesehatan dan pendidikan gratis.
Menurut data Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024, Denmark berada di peringkat teratas sebagai negara paling minim tingkat korupsi di dunia, dengan skor sebesar 90 dari 100 poin.
Negara ini memiliki kebijakan korupsi yang agresif, di mana tidak ada toleransi dan pengecualian bagi semua orang, termasuk para pemimpin organisasi, lembaga, dan menteri. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini secara aktif mengekang semua praktik ilegal sehingga menjadikannya negara antikorupsi.
2. Finlandia
Sama seperti Denmark, Finlandia juga memiliki segudang penghargaan tingkat dunia. Mulai dari negara paling bahagia hingga negara dengan sistem pendidikan terbaik. Tak heran jika negara dengan praktik korupsi terendah juga disabet oleh negara Uni Eropa ini.
Di tahun 2024, Finlandia berhasil mempertahankan reputasinya sebagai negara paling rendah tingkat korupsi di dunia, dengan menduduki peringkat kedua dari 180 negara. Skor CPI yang diberikan adalah 88 dari 100, yang menunjukkan keunggulan pemerintahan di negara ini.
Minimnya praktik korupsi di negara yang dijuluki ‘The Land of a Thousand Lands’ ini didasari oleh transparansi pemerintahan, ketatnya sistem peradilan, serta keterlibatan masyarakat sipil dalam pemberantasan korupsi.
3. Singapura
Negara tetangga Indonesia, Singapura berhasil menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Singapura menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang mendapatkan skor CPI luar biasa dengan perolehan 84 poin.
Keberhasilan ini berkat kerangka hukum dan kelembagaan negara yang kuat. Transparansi dan akuntabilitas sangat melekat dalam pelayanan publik di negara ini. Singapura juga sangat menekankan pejabat pemerintahan berbasis prestasi dan kemampuan untuk meminimalisir kemungkinan nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan.
Selain itu, sistem peradilan yang efisien dan tidak memihak di negara ini memastikan bahwa siapa saja yang terjerat kasus korupsi akan dihukum dengan adil.
4. Selandia Baru
Selama beberapa tahun terakhir, Selandia Baru secara konsisten menempati peringkat teratas sebagai negara paling minim korupsi di dunia dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dengan skor 83.
Selain bentang alamnya yang menakjubkan, negara pegunungan ini memberlakukan undang-undang anti pencucian uang dan anti suap yang ketat. Hukum anti korupsi di sana menetapkan hukuman penjara minimal 14 tahun.
Tak hanya itu, negara ini juga percaya bahwa sanski sosial lebih manjur dibandingkan dengan memberikan hukuman mati bagi para koruptor.
5. Luksemburg
Dengan skor CPI sebesar 81, Luksemburg menempati peringkat kelima dalam Indeks Persepsi Korupsi.
Keberhasilan Luksemburg dalam memerangi korupsi didukung oleh kerangkan hukum yang kuat, hukum peradilan anti korupsi yang ketat, serta transparansi dan akuntabilitas sehingga dapat menegakkan kepercayaan publik terhadap sistem pemerintahan di Luksemburg.
Negara ini semakin diuntungkan oleh masyarakat sipil yang aktif dan kebebasan pers, di mana keduanya berperan penting dalam memantau dan mengungkap korupsi.
6. Norwegia
Norwegia mendapat skor 81, menempatkannya pada posisi keenam dalam Inderks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Negara dengan bentang alamnya yang menakjubkan ini memastikan bahwa undang-undang antikorupsi ditegakkan tanpa bias.
Komitmennya untuk menjaga sektor publik yang bersih dibuktikan dengan transparansi yang kuat, integritas yang tinggi, serta partisipasi aktif dari masyarakat sipil dan pers yang berkontribusi pada peringkat CPI.
7. Swiss
Selain menjadi salah satu negara terindah di dunia, Swiss juga terkenal sebagai negara yang sangat ketat dalam kebijakan antikorupsi. Mendapat skor 81, membuatnya berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia menurut Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024.
8. Swedia
Tak hanya bentang alamnya yang menawan, Swedia juga menjadi salah satu negara Skandinavia dengan tingkat korupsi paling rendah di dunia. Negara ini memiliki reputasi sebagai negara dengan standar hidup tinggi, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur kelas dunia.
Dengan skor 80, Swedia memastikan transparansi dan akuntabilitas untuk mencegah korupsi di negaranya.
9. Belanda
Mendapat skor 78, Belanda menduduki peringkat kesembilan dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Hal ini didukung oleh peraturan hukum yang ketat, transparansi dan akuntabilitas sehingga meminimalkan peluang korupsi di Negara Kincir Angin ini.
Selain itu, Belanda juga memiliki badan antikorupsi yang efektif pada setiap layanan publik. Upaya ini berperan penting dalam memastikan bahwa sektor publik beroperasi dengan integritas yang tinggi, sehingga dapat mempertahankan reputasinya sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi paling rendah di dunia.
10. Australia
Di urutan kesepuluh di tempati oleh Australia, dengan skor CPI 77 dari 100. Tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah Australia berkat kebijakan antikorupsi yang ketat. Pengawasan yang transparan terhadap pendanaan dan aktivitas bisnis berhasil menjaga integritas sistem di negara ini.