CakapCakap – Cakap People! Tren raw food atau mengonsumsi makanan mentah sedang menjadi perhatian karena dianggap lebih alami dan menyehatkan. Meski begitu, tidak semua makanan bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Bahkan, beberapa di antaranya justru bisa menyebabkan keracunan, infeksi bakteri, hingga gangguan pencernaan serius. Agar tetap sehat dan aman, mari kenali tujuh jenis makanan yang sebaiknya tidak dimakan secara mentah seperti dilansir dari Eat This, Not That dan Good Housekeeping.
1. Kentang

Kentang mentah mengandung solanin, yaitu senyawa beracun alami yang terbentuk saat kentang terpapar cahaya dan berubah warna menjadi hijau. Jika dikonsumsi, solanin bisa menimbulkan berbagai gejala seperti rasa terbakar di tenggorokan, sakit kepala, mual, muntah, bahkan gangguan sistem saraf.
Selain itu, tekstur kentang mentah yang keras juga menyulitkan sistem pencernaan untuk memprosesnya. Konsumsi kentang mentah bisa menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut.
Untuk menghilangkan kandungan solanin dan membuat kentang lebih aman dikonsumsi, cukup direbus, dipanggang, atau digoreng hingga matang sempurna.
2. Daging Ayam

Daging ayam mentah adalah salah satu sumber utama penyebaran bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Campylobacter. Mengonsumsi ayam mentah atau setengah matang bisa menyebabkan keracunan makanan serius yang ditandai dengan diare, kram perut, demam, dan muntah-muntah.
Bakteri-bakteri ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Karena itu, pastikan daging ayam dimasak dengan suhu minimal 75°C hingga tidak ada bagian yang masih merah muda atau berdarah.
Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dan peralatan dapur yang terkena daging mentah agar tidak terjadi kontaminasi silang.
3. Telur

Meskipun sering digunakan dalam smoothie, saus, atau adonan kue, telur mentah bisa menjadi tempat berkembang biaknya Salmonella, yaitu bakteri penyebab infeksi saluran cerna. Gejala infeksi ini meliputi demam, diare, dan nyeri perut yang bisa berlangsung selama beberapa hari.
Risiko ini semakin tinggi jika kamu menggunakan telur yang tidak disimpan dengan benar atau yang cangkangnya sudah retak. Agar tetap aman, pilih telur pasteurisasi untuk dikonsumsi dalam kondisi mentah, atau lebih baik masak terlebih dahulu hingga bagian putih dan kuning telur matang sempurna.
4. Terong

Terong termasuk dalam kelompok nightshade vegetables, sama seperti kentang dan tomat, yang secara alami mengandung senyawa solanin. Meski kandungan solanin dalam terong tidak sebanyak pada kentang, tetap saja bisa memicu gangguan pencernaan jika dikonsumsi mentah, apalagi dalam jumlah besar.
Selain itu, rasa terong mentah cenderung pahit dan tidak enak, serta sulit dicerna. Dengan proses memasak seperti ditumis, dipanggang, atau dikukus, kandungan zat anti-gizi dalam terong bisa berkurang dan teksturnya menjadi lebih lembut serta lezat.
5. Kacang Merah

Kacang merah mentah atau setengah matang mengandung racun bernama phytohaemagglutinin, yaitu lektin yang bisa mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan keracunan akut. Gejalanya termasuk mual, muntah, diare hebat, dan kram perut hanya beberapa jam setelah konsumsi.
Untuk menghindarinya, kacang merah harus direndam selama minimal lima jam, lalu direbus dalam air mendidih selama minimal 10 menit sebelum dikonsumsi. Proses ini akan menghancurkan racun dan membuat kacang merah aman disantap sebagai sup atau salad hangat yang lezat.
6. Adonan Kue Mentah

Mungkin ada di antara kamu yang pernah mencicipi adonan kue mentah. Adonan kue mentah biasanya mengandung telur mentah dan tepung yang belum melalui proses pemanasan.
Tepung mentah bisa mengandung E. coli, sedangkan telur mentah bisa membawa Salmonella. Kombinasi ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, tepung mentah juga bisa mengiritasi sistem pencernaan.
Jadi, sebaiknya hindari kebiasaan ini dan tunggu sampai kuenya benar-benar matang dan siap dinikmati.
7. Daging Sapi Giling

Meski steak tartare populer di beberapa budaya kuliner, daging sapi giling mentah menyimpan potensi bahaya kesehatan yang besar. Karena daging digiling, permukaan luar yang mungkin sudah terpapar bakteri ikut tercampur ke seluruh bagian daging.
Bakteri seperti E. coli, Listeria, dan Salmonella dapat berkembang biak dengan cepat. Untuk menjaga kesehatan, daging sapi giling sebaiknya dimasak hingga mencapai suhu internal 71°C. Ini penting terutama bagi ibu hamil, lansia, dan orang yang sedang sakit, karena mereka lebih rentan terhadap infeksi bakteri berbahaya dari daging mentah.
Mengonsumsi makanan dalam keadaan mentah memang terlihat praktis dan segar, tetapi sangat penting untuk mengetahui mana yang aman dan mana yang justru bisa membahayakan kesehatan. Seperti yang sudah dibahas di atas, beberapa bahan makanan ternyata wajib dimasak terlebih dahulu agar zat berbahaya di dalamnya hilang dan tubuh tetap terlindungi.