in ,

Vaksin COVID-19 Novavax Mendapat Izin Penggunaan Darurat di Indonesia; Pertama di Dunia

Novavax telah menunda pengajuan izin persetujuan di AS hingga akhir tahun ini, dan Politico melaporkan bulan lalu bahwa perusahaan tersebut menghadapi masalah produksi dan kualitas.

CakapCakapCakap People! Novavax Inc dan mitranya Serum Institute of India mengatakan pada hari Senin, 1 November 2021, bahwa mereka telah menerima otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 mereka di Indonesia, menjadikannya persetujuan pertama di di dunia untuk Novavax, Reuters melaporkan.

Vaksin akan dijual dengan nama merek Covovax.

Novavax sejauh ini telah mengajukan izin penggunaan darurat (EUA) di berbagai negara, termasuk Kanada, Inggris, Australia, India, dan ke European Medicines Agency (EMA).

Perusahaan, bersama dengan mitra Jepang Takeda Pharmaceutical Co, mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengajukan persetujuan regulasi untuk peluncuran di Jepang awal tahun depan.

Kandidat vaksin COVID-19 berbasis protein Novavax lebih dari 93 persen efektif melawan varian dominan COVID-19. FOTO: REUTERS

Novavax telah menunda pengajuan izin persetujuan di AS hingga akhir tahun ini, dan Politico melaporkan bulan lalu bahwa perusahaan tersebut menghadapi masalah produksi dan kualitas.

Suntikan Novavax adalah vaksin berbasis protein, dan terbukti lebih dari 90% efektif, termasuk terhadap berbagai varian terkait virus corona dalam uji klinis besar tahap akhir yang berbasis di AS.

Vaksin COVID-19 Novavax Lebih dari 90% Efektif Lawan Berbagai Varian

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Novavax pada Senin, 14 Juni 2021, melaporkan data tahap akhir dari uji klinisnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan hasilnya lebih dari 90 persen efektif melawan COVID-19 di berbagai varian virus.

Studi terhadap hampir 30.000 sukarelawan di AS dan Meksiko tersebut menempatkan Novavax di jalur untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di AS dan di tempat lain pada kuartal ketiga tahun ini, kata perusahaan itu, seperti dilaporkan Reuters.

Kandidat vaksin berbasis protein Novavax lebih dari 93 persen efektif melawan varian dominan COVID-19 yang telah menjadi perhatian di kalangan ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat, kata Novavax.

Vaksin berbasis protein adalah pendekatan konvensional yang menggunakan potongan virus yang dimurnikan untuk memacu respons imun. Vaksin untuk batuk rejan dan herpes zoster juga menggunakan pendekatan ini.

Selama uji coba, varian B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris menjadi varian paling umum di AS, katanya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Novavax juga mendeteksi varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Brasil, Afrika Selatan, dan India di antara peserta uji cobanya, kata kepala penelitian dan pengembangan Novavax, Dr Gregory Glenn, kepada Reuters.

Vaksin itu 91 persen efektif di antara sukarelawan yang berisiko tinggi terkena infeksi parah dan 100 persen efektif dalam mencegah kasus COVID-19 sedang dan berat. Itu kira-kira 70 persen efektif melawan varian COVID-19 yang tidak dapat diidentifikasi oleh Novavax, kata Dr Glenn.

“Secara praktis, sangat penting bahwa vaksin dapat melindungi dari virus yang berkembang secara liar” dalam hal varian baru, kata Dr Glenn.

Novavax mengatakan vaksin itu umumnya ditoleransi dengan baik di antara para peserta. Efek samping vaksin itu di antaranya adalah termasuk sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot dan umumnya ringan. Sejumlah kecil peserta mengalami efek samping yang digambarkan sebagai parah.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pejabat Kesehatan: Wabah COVID-19 di China Berkembang Pesat

Korea Selatan Longgarkan Pembatasan; Berlakukan Paspor Vaksin Dalam Kampanye ‘Hidup Dengan COVID-19’