in ,

The New York Times: Trump Menderita Penyakit COVID-19 Lebih Parah dari Kondisinya yang Diumumkan Ke Publik pada Oktober 2020

The New York Times menyebutkan bahwa kondisi Trump sangat buruk sebelum dia dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed

CakapCakapCakap People! Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, disebutkan menderita penyakit COVID-19 lebih parah pada bulan Oktober 2020 lalu dari kondisi yang diumumkan kepada publik pada saat itu. Demikian diungkapkan oleh sebuah laporan baru.

Setelah terinfeksi COVID-19, Trump memiliki “kadar oksigen darah yang sangat tertekan pada satu titik dan masalah paru-paru yang terkait dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona,” The New York Times melaporkan pada Kamis, 11 Februari 2021, mengutip empat orang sumber yang mengetahui kondisinya.

Dalam laporannya tersebut, The New York Times menyebutkan bahwa kondisi Trump sangat buruk sebelum dia dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, sehingga “para pejabat yakin dia [Trump] akan memakai ventilator”, kata dua orang yang mengetahui kondisinya.

Donald J. Trump (saat masih menjadi Presiden AS) tiba di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada bulan Oktober 2020 setelah dinyatakan positif mengidap virus corona. [Foto: Doug Mills / The New York Times]

Orang-orang yang mengetahui kondisi kesehatan Trump mengatakan bahwa dia ditemukan memiliki infiltrat paru-paru, yang terjadi ketika paru-paru meradang dan mengandung zat seperti cairan atau bakteri. Itu terutama saat pasien menunjukkan gejala lain, bisa menjadi tanda kasus penyakit yang akut. Kondisi tersebut dapat dengan mudah terlihat pada X-ray atau scan, ketika bagian paru-paru tampak buram, atau putih.

Tingkat oksigen darah Trump sendiri menyebabkan keprihatinan yang ekstrim, turun ke angka 80-an, menurut orang-orang yang mengetahui evaluasinya. Penyakit COVID-19 ini dianggap parah ketika kadar oksigen darah turun ke angka 90-an

Menurut surat kabar itu, seseorang yang dekat dengan mantan presiden itu membantah bahwa Trump sakit parah.

Dokter Trump, Dr. Sean P. Conley, berulang kali meremehkan kekhawatiran tentang kondisi Trump selama sakitnya. Pada satu pengarahan, Dr. Conley mengatakan bahwa Trump telah mendapatkan X-ray dan CT scan. Tetapi ketika ditanya tentang apakah ada bukti pneumonia atau kerusakan pada jaringan, dia hanya mengatakan bahwa ada “temuan yang diharapkan, tetapi tidak ada masalah klinis yang utama”.

Dr Conley juga mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun tingkat oksigen Trump turun menjadi 93 persen, itu tidak pernah turun ke angka “80-an yang rendah.”

Trump mengalami kesulitan bernapas di Gedung Putih. Dia diberi oksigen dua kali sebelum dibawa ke Walter Reed, seperti yang diakui Dr. Conley setelah dilaporkan oleh The New York Times.

Dr. Sean P. Conley, dokter Trump, berulang kali meremehkan kekhawatiran tentang kesehatan Trump. [Foto: Doug Mills / The New York Times]

The New York Times mencatat bahwa ketika Trump pergi ke rumah sakit pada awal Oktober 2020 — sebulan sebelum pemilihan presiden AS 2020 — tim medisnya berupaya untuk mengecilkan keparahan kondisinya saat memberikan penjelasan tentang kondisi Trump kepada publik.

Trump ketika itu meninggalkan rumah sakit setelah tiga hari menerima perawatan eksperimental.

Trump sudah mengikuti debat langsung pemilihan presiden AS dengan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada 29 September 2020, hanya dua hari sebelum mengumumkan bahwa dirinya mengidap COVID-19 dan tiga hari sebelum kondisi tubuhnya memburuk, kondisi yang memaksanya harus pergi ke Pusat Medis Tentara Nasional Walter Reed.

Biden dengan mudah memenangkan pemilihan presiden AS yang digelar pada November 2020, yang digelar setelah Trump meremehkan tingkat keparahan pandemi virus corona selama berbulan-bulan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

AS Jatuhkan Sanksi Kepada Myanmar Sebagai Tanggapan Atas Kudeta Militer

Xi Jinping

Biden: China Akan ‘Memakan Makan Siang Kita’ Jika AS Tidak Bergerak pada Infrastruktur