in ,

Tampil Nyentrik, Penjual Tahu di Bogor Ini Gunakan Outfit Ala Seragam Kantoran

Bahkan ada hari-hari tertentu untuk memakai seragam tersebut

CakapCakap – Ada penampakan menarik yang bisa Cakap People dapatkan kala berkujung ke industri pembuatan tahu yang berada di Kampung Kebon Kalapa, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sebab karyawan di sana memiliki gaya yang cenderung nyentrik.

Jika umumnya para pembuat tahu memakai pakaian seadanya, seperti kaus dan celana pendek maka hal berbeda akan kamu peroleh di perusahaan UMKM tersebut. Para karyawan di sana seolah memiliki seragam bak pegawai kantoran.

Alasan pakai seragam formal

Tampak lebih rapi dan keren. Gambar via suara.com

Mereka memakai pakaian formal seperti kemeja yang lengkap disandingkan bersama jas dan dasi. Alhasil penampilannya pun tampak sangat rapi, berwibawa dan keren tentunya. Alih-alih berjibaku dengan smartphone, laptop atau kalkulator, para pekerja tersebut malah asyik bekerja dengan bahan-bahan pembuat tahu seperti kacang kedelai.

Melansir dari laman Mediabogor, sang pengelola yang bernama Hikam Abdul Manan memang sengaja mencetuskan seragam formal tersebut supaya para karyawannya semangat dalam bekerja. Ia pun seolah ingin memberikan motivasi pada para pegawainya guna menjadi pekerja yang sukses.

“Karena saya sendiri juga memakai setelan kemeja saat berkeliling menjual tahu. Makanya saya terapkan hal itu ke pekerja yang lain. Kami ingin tampil beda dan punya ciri khas tersendiri. Kan, kelihatannya juga enak, rapi, bersih, apalagi kita produksi makanan. Jadi, kita punya nilai lebih untuk menarik minat pembeli dan meningkatkan penjualan di tengah persaingan yang ketat,” jelasnya.

Ada jadwal pemakaian seragam

Marketing juga memakai setelan jas. Gambar via beritainspiratif.com

Pekerja yang menggunakan setelan kemeja dan jas tersebut ada 4 orang, yaitu di bagian pencetakan, giling, packing hingga penguningan. Sedangkan total ada 8 pekerja.

Dikarenakan baju dan jas terbatas, maka seragam tersebut hanya digunakan tiga kali dalam seminggu. Mulai hari Senin, Rabu serta Sabtu. Sebab yang wajib memakai seragam formal tersebut setiap hari hanya marketing saja.

“Kebetulan saya punya sekitar 12 pasang setelah jas dan dasi, itu saya kasih ke mereka masing-masing satu pasang. Makanya dipakainya cuma seminggu tiga kali. Mungkin ke depan bisa setiap hari dipakai kalau sudah nambah lagi jasnya,” tambah pemuda 21 tahun yang sempat viral di tahun 2018 lalu.

Kendati memiliki ciri khas tersendiri, namun usaha produksi tahu pria asal Bandung tersebut juga sempat terdampak pandemi Cakap People. Salah satunya lonjakan harga bahan baku pembuat tahu. Walau begitu, Hikam tak ikut menaikkan harga tahunya. Hanya saja memperkecil ukuran tahu produksinya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah 4 Film Bioskop Paling Laris di Dunia Sepanjang 2020, Sudah Nonton?

Selain Indonesia, Inilah 8 Menteri Kesehatan dari Negara-negara Maju yang Bukan Seorang Dokter