in ,

Single Day 11.11 di China: 3 Juta Pekerja, 4.000 Pesawat dan Kapal Kargo Disiapkan dalam Penjualan Online Terbesar Dunia

Singles Day in China – juga dikenal sebagai 11.11 atau Double 11 – awalnya dibuat oleh pengecer online Alibaba untuk merayakan mereka yang tidak terikat dengan pasangan, sebuah antitesis dari orang-orang yang terlibat asmara di Hari Valentine.

CakapCakapCakap People! Tiga juta pekerja, dibantu oleh 4.000 pesawat dan kapal kargo, bersiap-siap untuk penjualan online terbesar di dunia, yaitu Single Day di China diperkirakan menjadi salah satu tren penjualan online terbesar tahun ini.

BBC News melaporkan, China Single Day pada 11 November (11.11) adalah acara belanja online 24 jam terbesar di dunia, dengan 1,9 miliar produk dipesan dan dikirim tahun lalu.

Tetapi diperkirakan permintaan yang terpendam akibat dari pandemi akan memecahkan rekor baru. Pembersih robot, penyedot debu, dan kotak perkakas diperkirakan akan menjadi populer.

Namun, merek-merek mewah juga diprediksi akan mengalami kenaikan permintaan, karena jutaan orang China yang tidak dapat bepergian ke luar negeri. Para ahli menyebut kondisi ini sebagai “pembelanjaan balas dendam”.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

“Kami mengantisipasi pembatasan internasional yang sedang berlangsung akan menyebabkan perubahan berarti pada konsumen China yang membeli barang mewah secara online,” kata Michael Norris, dari firma riset pasar Agency China, sebuah konsultan e-commerce yang berbasis di Shanghai.

“Merek-merek mewah juga meningkat pada kesempatan tersebut, dengan perkiraan dua kali lipat jumlah merek mewah yang berpartisipasi dalam Singles Day.”

Singles Day in China – juga dikenal sebagai 11.11 atau Double 11 – awalnya dibuat oleh pengecer online Alibaba untuk merayakan mereka yang tidak terikat dengan pasangan, sebuah antitesis dari orang-orang yang terlibat asmara di Hari Valentine.

Saingan belanja online Alibaba, JD.com, mengadakan acara serupa tetapi Single Day Alibaba lebih besar dalam hal penjualan barang dan pendapatan.

Tahun lalu, nilai barang dagangan bruto mencapai lebih dari 210 miliar yuan (£ 23 miliar, US $ 31 miliar), dua kali lipat dari gabungan Black Friday dan Cyber ​​Monday, dengan penjualan mencapai US$ 1 miliar dalam waktu sedikit lebih dari satu menit perdagangan.

Tahun ini, Singles Day dimulai lebih awal dengan penjualan online antara 1 – 3 November untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen China.

Hari ini, Rabu, 11 November, akan menampilkan lebih dari 350.000 merek lokal dan internasional dan bahkan termasuk mobil dan rumah untuk dijual.

Foto: Cainiao

Prestasi logistik

Cainiao, bagian logistik Alibaba, mengatakan pihaknya menggunakan lebih dari 3.000 penerbangan charter dan kapal kargo jarak jauh untuk membawa barang ke China.

Sementara itu, total tiga juta orang di Cainiao dan mitranya akan terlibat dalam logistik secara global di gudang dan pelabuhan.

Masih mengutip BBC, perusahaan ini juga akan menggunakan lebih dari 10.000 loker seluler untuk memungkinkan pelanggan mengambil paket tanpa kontak manusia.

Cainiao juga berencana untuk mengoperasikan lebih dari 700 penerbangan carteran untuk mengirimkan paket ke luar China.

“Penggunaan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, algoritme prediktif, dan analitik data besar akan memberdayakan pedagang dengan data perkiraan permintaan dan memungkinkan mereka untuk secara akurat melakukan pra-stok barang dalam jumlah dan lokasi yang tepat,” kata James Zhao, manajer umum rantai pasokan global di Cainiao.

Produk pandemi

Kini memasuki tahun yang ke dua belas, produk kesehatan seperti vitamin dan pembersih udara diperkirakan menjadi salah satu produk terlaris di Singles Day, mengingat pandemi COVID-19.

Tahun lalu, barang impor paling populer termasuk makanan hewan, produk perawatan kesehatan dan kecantikan, dengan lonjakan 3.000 persen pada produk kecantikan untuk pria.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jawa Tengah & Jawa Barat Laporkan Lonjakan Kasus Virus Corona

Kekayaan Melonjak 2 Miliar Dolar Pasca Umumkan Hasil Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech, Inilah Tiga Miliarder di Balik BioNtech