in

Ratusan Mumi Misterius Ditemukan di Tengah Gurun China, Dari Mana Asalnya?

Ratusan mumi manusia ini ditemukan di gurun Daerah Otonomi Uyghur

CakapCakap Cakap People! Penemuan ratusan mumi misterius di tengah gurun di China telah membuat bingung para peneliti. Pasalnya, penemuan mumi biasanya terkait dengan Mesir Kuno dan jarang terjadi di China, meski ada sisa-sisa mumi lain yang ditemukan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Amerika Selatan.

Kini, asal-usul mumi tersebut kini telah dipersempit oleh para ahli, dengan hasil yang cukup mengejutkan.

Ratusan Mumi Misterius Ditemukan di Tengah Gurun China, Dari Mana Asalnya?
Wenying Li via science.org

Dilansir Indy100, ratusan mumi manusia ini ditemukan di gurun Daerah Otonomi Uyghur, Xinjiang, China, yang terletak dekat Jalur Sutra di Cekungan Tarim. Mumi ini membingungkan para ahli karena tidak cocok dengan tradisi dan penampilan yang tampak asing di wilayah tersebut.

Para ahli kini telah menggunakan data genetik untuk menentukan asal-usulnya.

Berdasarkan hasil pengataman, mumi-mumi tersebut berasal dari antara 2.000 SM hingga 200 M dan memiliki ciri-ciri “Barat”, serta mengenakan pakaian wol berwarna-warni. Di samping mumi-mumi itu tersebut terdapat indikator budaya pertanian, termasuk hewan seperti sapi, domba, dan kambing, serta produk makanan seperti gandum, jelai, dan keju. Mumi-mumi tersebut ditemukan terkubur dalam peti mati berbentuk perahu yang ditutupi kulit sapi.

Dalam sebuah penelitian di jurnal Nature, para ahli menganalisis data genetik yang dikumpulkan dari 13 mumi Cekungan Tarim yang paling awal diketahui. Mumi-mumi tersebut berasal dari tahun 2.100 hingga 1.700 SM dan telah mengungkapkan asal-usul mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mumi-mumi tersebut merupakan keturunan langsung dari Bangsa Eurasia Utara Kuno – sekelompok pemburu-pengumpul yang menempati padang rumput Eurasia utara dan Siberia. Mereka adalah kelompok yang menghilang sekira 10.000 tahun yang lalu meskipun telah tersebar luas sebelum itu.

Genetika Eurasia Utara Kuno masih dapat ditemukan pada beberapa populasi kelompok Pribumi di Siberia dan Amerika saat ini.

Studi tersebut bertentangan dengan teori yang menyebutkan bahwa kelompok tersebut adalah penggembala dari wilayah Laut Hitam di Rusia selatan, orang Asia Tengah, atau petani awal di Dataran Tinggi Iran, dan menyatakan bahwa mereka telah tinggal di sana selama beberapa waktu dan memiliki garis keturunan lokal yang jelas.

Christina Warinner, seorang penulis studi, profesor Antropologi di Universitas Harvard, dan pemimpin kelompok penelitian di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa masyarakat Zaman Perunggu di Cekungan Tarim memiliki budaya yang kosmopolitan, dengan berbagai masakan dan obat-obatan dari berbagai penjuru Asia.

“Meskipun terisolasi secara genetik, masyarakat Zaman Perunggu di Cekungan Tarim sangat kosmopolitan secara budaya – mereka membangun masakan mereka berdasarkan gandum dan susu dari Asia Barat, millet dari Asia Timur, dan tanaman obat seperti Ephedra dari Asia Tengah,” kata Christina.

 

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jerman Siapkan Tabungan Pensiun untuk Anak SD Usia 6 Tahun

Jerman Siapkan Tabungan Pensiun untuk Anak SD Usia 6 Tahun

My Chemical Romance Bakal Konser di Jakarta! Segini Harga Tiketnya

My Chemical Romance Bakal Konser di Jakarta! Segini Harga Tiketnya