in ,

Profesor Filsafat: Cara Selamatkan Planet Ini Adalah Berhenti Melahirkan Anak dan ‘Biarkan Manusia Punah’

Seorang akademisi Cambridge telah mengusulkan cara baru yang radikal untuk mengatasi perubahan iklim yaitu dengan cara membiarkan umat manusia punah.

CakapCakapCakap People! Seorang akademisi Cambridge telah mengusulkan cara baru yang radikal untuk mengatasi perubahan iklim yaitu dengan cara membiarkan umat manusia punah.

Dilansir dari The Daily Mail, Senin, 17 Februari 2020, Patricia MacCormack, dari Anglia Ruskin University, Cambridge, meyakini bahwa melahirkan anak adalah ‘hal terburuk yang kamu lakukan’ terhadap jejak karbon karena kelebihan populasi global.

Profesor Patricia MacCormack, dari Anglia Ruskin University, Cambridge. [Foto via The Daily Mail]

Profesor filsafat kontinental di Anglia Ruskin University, Cambridge ini baru saja merilis buku barunya berjudul “The Ahuman Manifesto” yang secara resmi diluncurkan di Cambridge pada Rabu, 5 Februari 2020 lalu.

Dalam buku tersebut, Profesor MacCormack telah menuliskan hal yang cukup kontroversial yaitu tentang bagaimana kepunahan umat manusia dapat menyelamatkan planet ini.

Buku barunya itu sudah menggemparkan orang-orang di seluruh dunia, dengan satu outlet berita Italia menyebutnya ‘delusi’. Profesor berpenampilan gotik ini juga mengklaim telah menerima ancaman pembunuhan.

Profesor MacCormack, asal Australia ini mengatakan kepada Yahoo Lifestyle: ‘Saya hanya mengusulkan orang untuk tidak bereproduksi, tetapi secara otomatis diterjemahkan oleh mereka menjadi tindakan kekerasan.

“[….] Entah bagaimana, saya mengusulkan eugenika atau semacam kontrol populasi etnis … dan saya pikir yang ditunjukkan adalah adanya dorongan antroposentris — atau manusia — untuk membaca tindakan ini sebagai ‘grace’, tapi secara otomatis, ini dikatakan tindakan kekerasan.

“Dan itu dikatakan oleh lebih banyak orang-orang yang tidak membaca buku itu dan hanya mengambil alih pesannya.”

Profesor Patricia MacCormack, dari Anglia Ruskin University, Cambridge. [Foto via The Daily Mail]

Akademisi dan DJ di London ini mengatakan bahwa dia memahami mengapa posisinya kini menjadi ‘pemicu’ karena apa yang disampaikannya menghadapkan orang dengan ide yang bertentangan dengan pandangan mendasar mereka tentang dunia.

Tetapi dia mengatakan pandangannya dibentuk oleh kepeduliannya terhadap anak-anak yang dia yakini hidup di bumi yang menjadi sangat tidak ramah karena hasil karbon kita.

Jauh dari maksud negatif, Prof. MacCormack menggambarkan apa yang disampaikannya adalah sebagai upaya optimis dan penuh harapan.

Selain ide-idenya tentang perubahan iklim, Prof. MacCormack mendapat pujian dari Anglia Ruskin University, Cambridge, untuk keahliannya dalam bidang feminisme, queeri theory, etika posthuman, studi hewan dan film horor.

Situs web universitas tersebut mengatakan: “Saat ini dia [Profesor MacCormack] sedang mengerjakan studi kasus dampak baru pada inklusivitas dalam kesehatan mental dan peradilan pidana terutama dalam kaitannya dengan masalah perbedaan seksual dan hak Transgender.”

Mengulik singkat tentang isi buku “The Ahuman Manifesto”

Buku ini berpendapat bahwa karena kerusakan yang dilakukan pada makhluk hidup lain di Bumi, kita harus mulai secara bertahap dengan menghentikan reproduksi. Tetapi alih-alih menawarkan pandangan yang suram tentang masa depan umat manusia, ia telah menghasilkan diskusi karena nadanya yang gembira dan optimis, karena ia mengemukakan pandangan positif untuk masa depan Bumi, yaiti tanpa umat manusia.

Buku ini juga menyentuh beberapa topik penting, dari agama dan veganisme hingga konsep politik identitas, mengaitkannya dengan bagaimana penciptaan dunia hierarkis di antara manusia telah membuat kita buta terhadap kehancuran yang kita sebabkan pada habitat kita dan bentuk-bentuk lain dari kehidupan.

Profesor Patricia MacCormack, dari Anglia Ruskin University, Cambridge. [Foto via The Daily Mail]

Berbicara kepada CambridgeshireLive, Profesor MacCormack menguraikan bagaimana dia sampai pada sudut pandang ini, dan bagaimana ide-ide ini tidak terlalu provokatif seperti yang awalnya terdengar.

Dia berkata: “Saya tiba di ide ini dari beberapa arah. Saya diperkenalkan dengan filsafat karena minat saya pada feminisme dan teori aneh, sehingga hak reproduksi telah lama menjadi minat saya – ini membuat saya belajar lebih banyak tentang hak-hak hewan, yaitu ketika saya menjadi vegan.

“Premis dasar buku ini adalah bahwa kita berada di zaman Anthropocene, manusia telah menyebabkan masalah massa dan salah satunya adalah menciptakan dunia hierarki di mana orang kulit putih, pria, heteroseksual dan berbadan sehat berhasil, dan orang-orang dari berbagai ras, jenis kelamin, seksualitas dan mereka yang cacat berjuang untuk mendapatkannya.”

Argumen sentral dalam buku The Ahuman Manifesto dapat diringkas sebagai berikut: umat manusia telah diperbudak sampai pada titik “zombiedom” oleh kapitalisme, dan karena kerusakan yang ditimbulkannya, penghapusan reproduksi adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada Dunia.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Suka Makan Jengkol? Ini Dia Tips Mudah Bikin Jengkol Goreng Tidak Terlalu Bau!

China Gunakan Pengobatan Tradisional 2.000 Tahun Lalu untuk Pasien Virus Corona