in ,

Panas Rusia-AS, Apa yang Dialami Dunia bila Perang Nuklir Pecah?

Pernyataan itu membuat dunia khawatir akan meningkatnya risiko perang nuklir.

CakapCakapCakap People! Pada 21 Februari 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihaknya “menangguhkan partisipasi” dalam New Strategic Arms Reduction Treaty (New START), perjanjian tentang senjata nuklir yang tersisa dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan itu membuat dunia khawatir akan meningkatnya risiko perang nuklir.

New START sendiri berlaku sejak 2011 dan seharusnya kedaluwarsa pada Februari 2026. Melansir dari csis.org, perjanjian ini memungkinkan setiap negara untuk memverifikasi pakta senjata dan memeriksa persenjataan nuklir negara lain dalam jangka waktu tertentu. New START juga mensyaratkan komunikasi rutin tentang serangkaian operasi militer untuk menghindari kesalahpahaman.

Panas Rusia-AS, Apa yang Dialami Dunia bila Perang Nuklir Pecah?
Foto: Ilustrasi bendera Rusia – Amerika Serikat. [AP]

Rusia kemudian menjelaskan, mereka tidak sepenuhnya mengabaikan New START serta tidak akan berusaha untuk menambah persediaan nuklir. Terlepas dari perjanjian bilateral Rusia dan Amerika Serikat soal pembatasan senjata tersebut, apa yang akan terjadi jika perang nuklir benar-benar pecah suatu saat nanti? Berikut ulasannya dilansir dari icanw.org.

Dampak Perang Nuklir Jangka Pendek

Senjata nuklir singkatnya sangat tidak manusiawi, bersifat paling merusak dan membabi buta. Dampak nuklir lebih-lebih dari senjata lain dari segi skala kehancuran hingga efek radioaktif secara genetis.

Satu bom nuklir yang diledakkan di atas kota besar dapat membunuh jutaan orang. Penggunaan puluhan atau ratusan bom nuklir akan mengganggu iklim global serta menyebabkan kelaparan massal. Jika perang nuklir antara Rusia dan Amerika serikat pecah, jumlah korban diperkirakan mencapai ratusan juta orang.

Butuh waktu sekitar 10 detik untuk bola api dari ledakan nuklir mencapai ukuran maksimalnya. Ledakan nuklir melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk dentuman, panas, dan radiasi. Gelombang kejut yang sangat besar mencapai kecepatan ratusan kilometer per jam. Ledakan itu membunuh orang yang mendekati titik nol serta menyebabkan cedera paru-paru, kerusakan telinga, hingga pendarahan dalam.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Grup Wagner Dilarang Masuki Markas Militer Rusia di Ukraina

Grup Wagner Dilarang Masuki Markas Militer Rusia di Ukraina

Tips Memilih Cincau Bebas Formalin untuk Menu Takjil

Tips Memilih Cincau Bebas Formalin untuk Menu Takjil