in ,

Myanmar Hukum Mati Anggota Parlemen dari Partai Aung San Suu Kyi

“Dihukum mati hari ini di bawah tindakan anti-terorisme”, kata junta.

CakapCakapCakap People! Junta Myanmar menjatuhkan vonis mati kepada anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi dengan dakwaan pelanggaran teror pada Jumat, 21 Januari 2022. Demikian menurut sebuah pernyataan dari junta.

Partai dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi itu digulingkan junta pada 1 Februari 2021 dalam sebuah kudeta.

Phyo Zeyar Thaw, seorang anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang ditangkap pada November 2021, “dihukum mati hari ini di bawah tindakan anti-terorisme”, kata junta, melansir Straits Times.

Junta mengatakan Phyo Zeyar Thaw dijatuhi hukuman mati di bawah tindakan anti-terorisme. [Foto: Reuters]

Aktivis demokrasi terkemuka Kyaw Min Yu – lebih dikenal sebagai “Jimmy” – menerima hukuman yang sama dari pengadilan militer, kata pernyataan junta.

Junta telah menghukum mati puluhan aktivis anti-kudeta sebagai bagian dari tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat, tetapi Myanmar belum melakukan eksekusi selama beberapa dekade.

Phyo Zeyar Thaw – yang nama aslinya adalah Maung Kyaw – ditangkap di sebuah apartemen di pusat komersial Yangon menyusul “informasi dan kerja sama dari warga yang patuh”, kata tim informasi junta.

Thaw telah dituduh mengatur beberapa serangan terhadap pasukan rezim, termasuk penembakan di kereta komuter di Yangon pada Agustus 2021 yang menewaskan lima polisi.

Dia terpilih menjadi anggota Parlemen dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi dalam pemilihan 2015 yang mengantarkan transisi ke pemerintahan sipil.

Pengungsi, yang melarikan diri dari gejolak pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak etnis minoritas bersiap, ketika mereka secara sukarela kembali melintasi perbatasan ke Myanmar, di sebuah dermaga di distrik Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, Minggu, 19 Desember 2021. [Foto: REUTERS /Athit Perawongmetha]

Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta memicu protes besar-besaran dan tindakan keras militer berdarah terhadap perbedaan pendapat, yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang menurut kelompok pemantau lokal.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menkes: Pasien Omicron Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya!

4 Cara Menyatakan Cinta Kepada Sahabat Sendiri