in ,

Mengenal Sulu, Rok yang Dipakai Presiden Fiji di World Water Forum 2024 Bali

Sederet pemimpin negara menghadiri forum internasional tersebut

CakapCakapCakap People! Presiden Fiji Wiliame Maivalili Katonivere tampak memakai rok saat pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Senin 20 Mei 2024. Lantas, rok apa yang sebenarnya dikenakan oleh presiden Fiji tersebut?

Seperti diketahui, World Water Forum (WWF) ke-10 digelar di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali pada Senin 20 Mei 2024. Sebagaimana Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada umumnya, sederet pemimpin negara menghadiri forum internasional tersebut. Bahkan Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Elon Musk yang khusus hadir ke Bali untuk ikuti WWF dan peresmian layanan internet Starlink.

 Presiden Fiji Pakai Rok di World Water Forum 2024 Bali, Ini Penjelasannya!
Rok sulu yang dikenakan Presiden Fiji Wiliame Maivalili Katonivere saat pembukaan KTT WWF di Bali. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Selain itu, hadir pula sederet presiden negara-negara lain. Salah satunya adalah Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, yang hadiri pembukaan World Water Forum menggunakan jas, kemeja biru lengkap dengan dasi merah, serta rok yang matching. Ia memadukan busana formal itu dengan sepatu slingback hitam.

Mungkin terasa inkonvensional mengenakan jas formal dengan rok untuk pria. Namun perlu diketahui, bahwa outfit ini merupakan pakaian tradisional dari Fiji. Rok untuk pria itu dikenal dengan nama Sulu. Yuk mengenal lebih lanjut!

Mengenal Sejarah Sulu

Sulu berbentuk serupa kilt Skotlandia. Sulu berarti kain dalam bahasa Fiji iTaukei. Busana nasional Fiji ini dikenakan layaknya sarung, yaitu dengan cara dililit di pinggang, dengan panjang mulai dari selutut atau semata kaki.

Di Fiji, pakaian tradisional ini dikenakan pria dan wanita sejak zaman kolonial abad ke-19. Berdasarkan laman Pressreader, sulu awalnya dibawa oleh misionaris dari Tonga. Sulu dikenakan masyarakat Fiji saat itu untuk menandakan konversi iman mereka menjadi Kristen. Kepala suku dan Raja Fiji tahun 1854, Ratu Seru Cakobau, membawa pengaruh terbesar untuk konversi ini.

Seiring perkembangan zaman, sulu pun berubah fungsi dan bentuk. Pada abad 20, Ratu Sir Lala Sukuna kembali dari Inggris membawa tailored-sulu yang dirancang untuknya. Desain itu pun memengaruhi perkembangan sulu Fiji menjadi lebih modern, yakni sulu-vataga yang merupakan sulu formal dirancang untuk pria. Sejak saat itu, sulu ini pun dikenakan sebagai busana formal Republik Fiji.

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

El Nino Sudah Berakhir, Kenapa Masih Terasa Panas dan Gerah?

El Nino Sudah Berakhir, Kenapa Masih Terasa Panas dan Gerah?

Hari Raya Waisak: Inilah Deretan Fakta Menarik Tradisi Thudong 2024

Hari Raya Waisak: Inilah Deretan Fakta Menarik Tradisi Thudong 2024