in ,

Mahasiswa Internasional Tiba di Australia Untuk Pertama Kalinya Sejak Penutupan Akibat COVID-19

Para mahasiswa — dari China, Hong Kong, Jepang, Vietnam, dan Indonesia — adalah kelompok mahasiswa internasional pertama yang diizinkan masuk ke Australia sejak 20 Maret 2020.

CakapCakapCakap People! Sebuah penerbangan charter yang membawa 63 mahasiswa internasional telah mendarat di Darwin, Australia dari Singapura.

Para mahasiswa — dari China, Hong Kong, Jepang, Vietnam, dan Indonesia — adalah kelompok mahasiswa internasional pertama yang diizinkan masuk ke Australia sejak 20 Maret 2020, mengutip laporan situs ABC News, Senin, 30 November 2020.

Mereka akan dipindahkan langsung dari bandara ke fasilitas karantina Howard Springs untuk menjalani 14 hari karantina.

Fasilitas tersebut telah digunakan untuk mengkarantina pengungsi virus corona Australia dari Wuhan dan kapal pesiar Diamond Princess di Jepang, pemetik buah musiman dari Vanuatu, dan saat ini fasilitas itu digunakan untuk menampung warga Australia yang dipulangkan yang telah terdampar di luar negeri.

Penerbangan ini menandai pertama kalinya mahasiswa internasional memasuki Australia sejak 20 Maret 2020. [Foto: ABC News / Felicity James]

Pemerintah Northern Territory menjadi perantara kesepakatan dengan Pemerintah Federal dan Charles Darwin University (CDU) pada bulan September untuk menerbangkan hingga 70 mahasiswa internasional ke Darwin.

Para mahasiswa itu diminta untuk tes negatif terhadap virus corona 72 jam sebelum berangkat ke Darwin.

Para mahasiswa menanggung biaya penerbangan charter dan CDU akan membayar karantina mereka.

Awal tahun ini, ACT dan pemerintah federal merencanakan program percontohan untuk menerbangkan 350 mahasiswa internasional yang melanjutkan ke Canberra sehingga mereka dapat memulai kembali studi mereka di kampus pada semester dua.

Rencana itu ditunda setelah gelombang kedua virus corona melanda Melbourne.

CDU adalah universitas Australia pertama yang mengizinkan mahasiswa internasional datang melalui program percontohan. [Foto: ABC News / Felicity James ]

Pada akhir Agustus, program baru yang belum diselesaikan diumumkan dalam kemitraan dengan Australia Selatan untuk membawa hingga 300 mahasiswa ke negara bagian tersebut.

Keberhasilan program percontohan CDU dan upaya masa depan untuk menerima kembali mahasiswa internasional di kampus universitas Australia terbukti sangat penting untuk sektor ini.

Analis memperkirakan universitas Australia akan kehilangan $ 19 miliar pendapatan dari mahasiswa selama tiga tahun ke depan jika perbatasan internasional tetap ditutup hingga akhir 2021.

Australia telah mencatat total hampir 28.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi, termasuk 908 kematian saat artikel ini naik.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kuat Dugaan Tahun Depan Samsung Hapus Galaxy Note

Mengurus SIM yang Hilang Ternyata Sangat Mudah, Segini Tarifnya