in ,

Kematian COVID-19 Tahun Ini di Italia Menjadi yang Tertinggi Sejak Perang Dunia Kedua

“Terakhir kali hal seperti ini terjadi adalah pada tahun 1944 ketika kita berada di puncak Perang Dunia Kedua,” katanya kepada televisi pemerintah RAI.

CakapCakapCakap People! Seorang penasihat kementerian kesehatan Italia telah menyerukan agar pembatasan terkait virus corona diperketat secara drastis untuk menghindari “tragedi nasional” setelah biro statistik nasional ISTAT mengatakan kematian akibat COVID-19 tahun ini akan menjadi yang tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.

“Kami berada dalam situasi perang, orang tidak menyadarinya tetapi terakhir kali kami mengalami kematian sebanyak ini, saat bom dijatuhkan di kota-kota kami selama perang,” kata profesor kesehatan masyarakat Walter Ricciardi kepada saluran televisi LA7 pada Selasa malam, 15 Desember 2020, seperti dikutip Reuters.

Tentara Italia memakai masker berdiri di luar katedral Duomo di Milan, yang telah ditutup karena kekhawatiran akan virus corona pada Maret 2020. [Foto: Reuters]

Ricciardi adalah Penasihat Menteri Kesehatan Roberto Speranza. Ia mengatakan pemerintah yang sedang mempertimbangkan pengetatan pembatasan liburan Natal dan Tahun Baru, harus mengunci kota-kota utama sepenuhnya.

Dalam wawancara dengan harian La Stampa, dia mengatakan Roma “terus-menerus terlambat” dalam menanggapi gelombang kedua virus di musim gugur.

Italia melaporkan 846 kematian akibat COVID-19 pada hari Selasa, menjadikan total resmi 65.857 kematian, tertinggi kelima di dunia.

Seperti di banyak negara lain, jumlah itu secara luas dianggap remeh karena banyak orang yang meninggal akibat COVID-19 selama gelombang pertama tidak pernah dites untuk virus corona baru tersebut.

Orang-orang berpose untuk selfie di Napoli, di mana masker kini diwajibkan di luar ruangan 24 jam sehari dan bar serta restoran harus tutup pada pukul 11.00 malam, sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan wabah virus corona (COVID-19), Italia, Selasa, 6 Oktober 2020. [Foto: REUTERS / Ciro De Luca]

Kepala ISTAT Gian Carlo Blangiardo mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah keseluruhan kematian di Italia tahun ini akan melebihi 700.000, dibandingkan 647.000 pada 2019.

“Terakhir kali hal seperti ini terjadi adalah pada tahun 1944 ketika kita berada di puncak Perang Dunia Kedua,” katanya kepada televisi pemerintah RAI.

Perdana Menteri Giuseppe Conte pada hari Selasa mendesak warga Italia untuk menghindari pertemuan “tidak bertanggung jawab” selama liburan dan mengatakan pemerintah mungkin membuat beberapa “penyesuaian kecil” pada pembatasan saat ini.

Tetapi Ricciardi mengatakan kepada La Stampa bahwa hal itu tidak cukup:

“Belanda telah mengunci negaranya saat jumlah kematiannya setengah dari kematian kami, Jerman telah mengunci saat [jumlah kematian] sepertiga dari mereka – Saya tidak mengerti keraguan ini. Jika kita tidak mengambil tindakan yang memadai, kita sedang menuju tragedi nasional,” tegasnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Mulai 18 Desember 2020 Hingga 8 Januari 2021, Keluar Masuk Jakarta Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen Negatif

5 Tempat Populer Ini Tak Mengizinkan Fotonya Diunggah ke Media Sosial, Salah Satunya Ada di Prancis