in ,

Kasus COVID-19 Melonjak di Spanyol, Sejumlah Wilayah Desak Pemerintah Tetapkan ‘Keadaan Darurat’

Spanyol menjadi negara Eropa Barat pertama yang mencatatkan kasus COVID-19 melampaui angka 1 juta infeksi

CakapCakapCakap People! Spanyol akan mengadakan pertemuan kabinet khusus pada hari Minggu, 25 Oktober 2020, untuk membahas keadaan darurat baru setelah sejumlah daerah mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang memungkinkan mereka memberlakukan jam malam guna membantu mengatasi wabah COVID-19 yang meningkat.

Melansir laporan Reuters, sebanyak 10 dari 17 wilayah Spanyol termasuk Asturias, Castilla-La Mancha, dan Basque Country telah meminta pemerintah untuk menetapkan keadaan darurat, yang akan memungkinkan mereka membatasi pergerakan orang.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020, pemerintah mengatakan pada hari Jumat telah menawarkan untuk mengadakan pertemuan tersebut. “Usulan itu disambut positif oleh mayoritas daerah yang telah memintanya,” kata pernyataan itu.

Sementara itu, wilayah Valencia mengumumkan pemberlakukan jam malamnya sendiri dari Sabtu malam, 24 Oktober hingga 9 Desember 2020. Presiden Regional Ximo Puig mengatakan jam malam, yang dimulai antara tengah malam hingga pukul 06.00 pagi, akan dicakup oleh undang-undang tentang langkah-langkah prosedural untuk menangani COVID-19 yang secara “implisit” menyatakan bahwa langkah seperti itu dapat diambil tanpa perlu keadaan darurat.

Sementara banyak daerah mendukung beberapa tindakan jam malam, wilayah Madrid justru menentangnya, sebuah sikap yang sejauh ini menghalangi keputusan nasional.

Spanyol telah mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di Eropa Barat. Total kasus naik menjadi 1.110.372 pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020, sementara jumlah kematian mendekati 35.000.

 

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Spanyol menjadi negara Eropa Barat pertama yang mencatatkan kasus COVID-19 melampaui angka 1 juta infeksi pada Rabu, 21 Oktober 2020. Negara itu mengalami peningkatan kasus dua kali lipat hanya dalam waktu enam minggu meskipun serangkaian tindakan yang semakin ketat dilakukan untuk mengendalikan gelombang kedua virus.

Setelah sempat mengalami sedikit perlambatan pasca penguncian ketat Spanyol pada bulan Maret hingga Juni, tingkat infeksi COVID-19 kembali meningkat hingga kerap melebihi 10.000 kasus per hari sejak akhir Agustus. Kasus COVID-19 mencapai puncak baru pada minggu lalu dengan lebih dari 16.000 kasus per hari.

Banyak yang menyalahkan, lonjakan ini akibat ketidaksabaran masyarakat untuk menghilangkan batasan yang diberlakukan negara yang dimaksudkan untuk menahan penularan virus corona, atau kelelahan dengan pedoman jarak sosial.

“Kami kurang bertanggung jawab, kami suka berpesta, bertemu dengan keluarga,” kata bankir Carolina Delgado. “Kami belum menyadari satu-satunya cara … adalah menjaga jarak sosial, hal-hal sederhana seperti tidak berkumpul dengan banyak orang, memakai masker meski Anda bertemu teman.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jika Menolak Divaksin, Pemerintah Daerah Bisa Berikan Sanksi Kepada Anti-Vaxxers COVID-19

Lukisan Karya David Hockney yang Dijual Royal Opera House Ini Laku £ 12,9 juta