in ,

Inilah 7 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang

Siapa saja mereka?

CakapCakapCakap People! Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk makan pisang? Pisang adalah salah satu buah yang paling populer di dunia. Rasanya manis, mudah dikonsumsi, dan kaya akan gizi seperti kalium, vitamin B6, vitamin C, dan serat.

Karena itulah pisang sering dijadikan sebagai camilan sehat atau tambahan dalam menu diet sehari-hari. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang membuat seseorang justru tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pisang secara berlebihan, bahkan perlu menghindarinya sama sekali.

Inilah 7 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang
Ilustrasi

Dilansir dari Science Times, berikut adalah beberapa kelompok orang yang sebaiknya lebih berhati-hati saat makan pisang.

1. Penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Untuk kamu yang menderita sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), konsumsi pisang bisa memicu gejala yang tidak nyaman. Pisang yang belum matang sepenuhnya, mengandung resistant starch dan fruktan yang dapat difermentasi oleh bakteri usus.

Proses fermentasi ini menghasilkan gas dan menyebabkan kembung, kram, bahkan diare pada penderita IBS. Sebagian orang dengan IBS mungkin masih bisa mentoleransi pisang matang dalam jumlah kecil, tapi yang belum matang bisa sangat mengganggu. Karena itu, penting bagi penderita IBS untuk mencatat reaksi tubuh setelah mengonsumsi pisang, dan bila perlu, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis pencernaan.

2. Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis

Ginjal berperan penting dalam menyaring kelebihan kalium dari dalam tubuh. Sayangnya, bagi orang yang mengalami gagal ginjal kronis, kemampuan ini menurun drastis.

Pisang mengandung sekitar 422 mg kalium dalam satu buah ukuran sedang, angka yang cukup tinggi untuk dikonsumsi rutin oleh penderita penyakit ginjal. Kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) bisa memicu gejala serius seperti kelemahan otot, gangguan irama jantung, hingga risiko serangan jantung mendadak.

Jika kamu atau ada anggota keluarga yang sedang menjalani terapi cuci darah atau punya masalah ginjal sebaiknya membatasi konsumsi pisang dan menggantinya dengan buah rendah kalium seperti apel, anggur, atau beri-berian.

3. Penderita Diabetes dengan Gula Darah Tidak Terkontrol

Pisang memang mengandung serat yang baik, namun kadar gulanya juga cukup tinggi. Dalam satu buah pisang matang terdapat sekitar 14 gram gula alami.

Ini bisa menjadi masalah bagi penderita diabetes, khususnya jika kadar gula darahnya masih belum stabil. Gula dalam pisang bisa menyebabkan lonjakan glukosa darah secara cepat, apalagi jika dikonsumsi tanpa kombinasi makanan lain yang memperlambat penyerapan.

Bagi penderita diabetes, sebaiknya pilih pisang berukuran kecil atau konsumsi setengah saja dalam satu waktu, dan padukan dengan protein (seperti kacang) agar indeks glikemiknya lebih rendah.

4. Orang yang Sedang Menjalani Diet Rendah Karbohidrat

Untuk kamu yang sedang dalam program low-carb atau keto diet perlu memperhatikan asupan pisang. Meskipun terlihat sehat, pisang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi.

Satu buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 23–27 gram karbohidrat bersih, yang bisa menyumbang lebih dari setengah asupan karbo harian pada pola makan rendah karbo. Jika tujuan diet kamu adalah masuk ke dalam fase ketosis, pisang bisa mengganggu proses tersebut. Sebagai alternatif, buah seperti stroberi, blueberry, atau alpukat lebih ramah untuk diet rendah karbo karena kadar gulanya jauh lebih rendah.

5. Penderita Alergi terhadap Lateks

Jarang diketahui, ternyata ada hubungan antara alergi lateks dan alergi terhadap beberapa buah tertentu, termasuk pisang. Kondisi ini dikenal sebagai latex-fruit syndrome.

Orang yang alergi terhadap lateks, biasanya ditandai dengan reaksi terhadap sarung tangan karet atau balon lateks, mungkin juga akan mengalami gejala serupa saat mengonsumsi pisang. Gejalanya bisa berupa mulut gatal, tenggorokan bengkak, ruam kulit, hingga sesak napas.

Selain pisang, buah lain seperti kiwi, nanas, dan alpukat juga bisa memicu reaksi serupa. Jika kamu memiliki riwayat alergi lateks, sebaiknya waspadai gejala setelah makan pisang dan segera konsultasikan dengan dokter.

6. Penderita Migrain atau Sakit Kepala Berulang

Beberapa orang yang sering mengalami migrain mungkin akan menyadari bahwa konsumsi pisang bisa menjadi salah satu pemicunya. Ini karena pisang mengandung tyramine, senyawa alami yang dapat memengaruhi kadar serotonin dan memicu sakit kepala pada individu yang sensitif.

Pisang yang terlalu matang memiliki kadar tyramine yang lebih tinggi dibandingkan yang masih segar. Jadi, untuk Beauties yang mudah terserang migrain, cobalah perhatikan apakah ada pola antara konsumsi pisang dan timbulnya nyeri kepala. Jika ya, sebaiknya hindari atau batasi asupan pisang sebagai bentuk pencegahan.

7. Bayi di Bawah 6 Bulan

Cakap People! Meskipun pisang dikenal sebagai salah satu makanan MPASI favorit, kamu perlu tahu bahwa bayi di bawah usia 6 bulan tidak disarankan diberikan makanan padat, termasuk pisang. Sistem pencernaan mereka belum sempurna dan belum mampu mencerna makanan dengan baik.

Pemberian pisang terlalu dini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, sembelit, atau bahkan alergi. Bayi hanya disarankan mendapat ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan setelahnya baru diperkenalkan dengan makanan padat secara bertahap.

 

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sudah Mandi tapi Masih Bau Badan? Ketahui 5 Penyebabnya Berikut!

Sudah Mandi tapi Masih Bau Badan? Ketahui 5 Penyebabnya Berikut!

Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2025 Kapan Dibuka? Ini Perkiraannya

Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2025 Kapan Dibuka? Ini Perkiraannya