Infeksi COVID-19 di Indonesia Kembali Meningkat

CakapCakap – Cakap People! Indonesia mencatat tambahan sebanyak 4.262 kasus baru virus corona yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, 7 November 2020. Ini merupakan kenaikan harian tertinggi dalam lebih dari dua minggu, sehingga total kasus di negara ini menjadi 433.836, menurut data Kementerian Kesehatan terbaru.

Rata-rata tujuh hari telah meningkat dalam tiga hari terakhir setelah penurunan yang stabil selama beberapa minggu untuk menunjukkan bahwa negara tersebut telah melewati puncak pertamanya.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan sebelumnya bahwa selama lima hari libur akhir pekan yang panjang pada akhir Oktober dapat memicu lonjakan kasus baru COVID-19 selama dua minggu setelah banyak orang mengabaikan nasihat untuk tinggal di rumah.

Korban meninggal meningkat 98 orang pada hari Sabtu, sehingga total menjadi 14.540 pasien COVID-19 meninggal, atau 3,4 persen dari keseluruhan kasus.

Jumlah total kasus aktif mencapai 54.879 per Sabtu, 7 November 2020, sementara total pasien COVID-19 yang sembuh menjadi 364.417 sejak wabah dimulai.

Hotspot Utama

Empat provinsi di Jawa terus menjadi kontributor utama lonjakan harian, dengan Jakarta kembali ke angka harian empat digit.

Ibu kota negara yang menjadi rumah bagi 25 persen infeksi nasional ini telah menambahkan sebanyak 1.118 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan kenaikan satu hari tertinggi sejak 12 Oktober. Jumlah total menjadi 111.201 kasus, termasuk 2.357 kematian per Sabtu.

Jakarta memiliki rata-rata 801 kasus per hari dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan rata-rata 768 kasus per hari pada minggu sebelumnya.

Jawa Timur memiliki jumlah infeksi tertinggi kedua, dengan total 54.349, dan total 3.884 kematian terkait virus corona, masih mencatatkan diri sebagai provinsi dengan angka kematian tertinggi secara nasional.

Jumlah kasus harian Jawa Timur telah mengungguli Jawa Barat dan Jawa Tengah sejak bulan lalu.

Jawa Barat mencatat rata-rata 468 kasus per hari minggu ini, tertinggi kedua setelah Jakarta, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 39.614, termasuk 761 kematian per Sabtu.

Jawa Tengah memiliki total 37.080 kasus dan 1.859 kematian per Sabtu, angka kematian tertinggi ketiga di seluruh negeri. Provinsi ini telah melaporkan rata-rata 463 kasus per hari sejak 1 November, dibandingkan dengan rata-rata 370 kasus per hari selama bulan Oktober.

Sulawesi Selatan, yang terkena virus paling parah sejak awal, menyusul dengan total 18.683 kasus, tetapi rata-rata harian di provinsi itu telah turun menjadi dua digit sejak bulan lalu. Terlepas dari 125 kasus baru yang dilaporkan pada hari Sabtu, rata-rata tujuh hari di Sulawesi Selatan hanya ada 48 kasus per hari.

Pertumbuhan Lebih Lambat

Kecepatan transmisi baru melambat di Sumatera Barat dan Riau, yang secara dramatis meningkat peringkatnya untuk bergabung dengan kelompok provinsi yang terkena dampak paling parah dalam kurun waktu dua bulan.

Sumatera Barat rata-rata memiliki 184 kasus per hari dalam seminggu terakhir, dengan total 15.823 kasus pada hari Sabtu.

Riau mencatat 165 kasus baru dalam kurun waktu 24 jam sehingga totalnya menjadi 15.586. Kedua provinsi di Pulau Sumatera ini rata-rata memiliki lebih dari 230 kasus per hari pada bulan lalu.

Kalimantan Timur memiliki rata-rata harian tertinggi di luar Jawa yaitu 188 kasus per hari, dengan total 15.405 kasus pada hari Sabtu.

Sumatera Utara berada di peringkat kesembilan dengan total 13.665 kasus dan telah mempertahankan angka harian dalam dua digit dalam lebih dari sebulan, sementara Bali (12.181) melaporkan rata-rata harian yang lebih rendah daripada angka bulan lalu meskipun tetap berada di sepuluh besar.

Keduanya telah dikalahkan oleh Banten, yang menjadi provinsi ke-12 yang melewati angka 10.000 pada hari Sabtu. Provinsi di selatan Jakarta ini rata-rata mencatat 86 kasus per hari dalam seminggu terakhir, melansir Jakarta Globe.