in ,

Indonesia Laporkan Kasus COVID-19 di Atas 11.000 Dalam Satu Hari saat Program Vaksinasi Dimulai

Indonesia telah menambahkan sebanyak 156.402 kasus COVID-19 dan 3.108 kematian dalam 14 hari pertama di tahun 2021 ini.

CakapCakapCakap People! Indonesia memulai kampanye vaksinasi massal terhadap virus Corona pada Kamis, 14 Januari 2021, sehari setelah Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh melakukan pengambilan gambar vaksin Sinovac buatan China untuk secara simbolis meluncurkan program tersebut.

Langkah vaksinasi ini dilakukan di tengah meningkatnya jumlah kasus baru dan kematian akibat COVID-19, yang mencetak rekor baru sehari sebelumnya dan hari ini.

Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Rabu, 13 Januari 2021. [Foto: Sekretariat Presiden via Reuters]

Pada Rabu, 13 Januari 2021, Indonesia mencatat 11.278 kasus baru sehingga total menjadi 858.043. Tertinggi sebelumnya adalah 10.617 kasus yang dilaporkan minggu lalu.

Kemudian pada hari Kamis, 14 Januari 2021, kasus baru COVID-19 kembali menembus di atas 11.000 atau tepatnya adalah bertambah sebanyak 11.557 kasus. Ini merupakan kasus harian tertinggi baru sejak pandemi dimulai di negara ini.

Tambahan 11.557 kasus baru tersebut, menjadikan total infeksi positif di Indonesia menjadi 869.600 orang hingga Kamis.

Selain itu, Indonesia juga kembali mencetak rekor kematian harian COVID-19 tertinggi sejak pandemi dengan menambahkan 306 pasien meninggal pada hari Rabu, 13 Januari 2021, di mana ini merupakan hari kedua berturut-turut mencatatkan rekor.

Sedangkan pada Kamis, 14 Januari 2021, Indonesia mencatat 295 pasien COVID-19 meninggal dunia, sehingga total kematian mencapai 25.246 orang sejak pandemi dimulai di negara ini pada 2 Maret 2020.

Negara terbesar di Asia Tenggara saat ini mengalami periode paling gelap dari wabah tersebut. Indonesia telah menambahkan sebanyak 156.402 kasus COVID-19 dan 3.108 kematian dalam 14 hari pertama di tahun 2021 ini.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan putaran pertama vaksinasi massal menargetkan 1,46 juta tenaga medis dan diperkirakan prosesnya selesai pada akhir Februari.

“Pekerja medis berada pada risiko tertinggi tertular virus,” katanya seperti dikutip The Jakarta Globe, seraya menambahkan bahwa banyak negara lain juga memprioritaskan kelompok ini.

Kelompok prioritas lain seperti orang tua dan pekerja layanan publik akan menerima vaksin pada Maret dan April.

Vaksinasi massal untuk tenaga medis dimulai di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, yang memiliki sekitar 6.000 karyawan.

Rumah sakit berencana untuk memvaksinasi 265 pekerja medis sekaligus sampai semua karyawan menerima suntikan.

Ilustrasi virus corona.[Foto: Reuters]

Tidak Ada Vaksin untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta

Di Jakarta, rumah bagi 25 persen dari keseluruhan kasus COVID-19 di negara ini, sekitar 60.000 pekerja medis akan divaksinasi pada putaran pertama kampanye.

Jakarta memiliki sekitar 131.000 pekerja medis.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria tidak akan mendapatkan vaksin karena keduanya baru saja sembuh dari penyakit yang sangat menular itu.

“Sebelumnya Gubernur dan Wakil Gubernur telah dinyatakan positif COVID-19 sehingga mereka dibebaskan dari program kami,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Memasuki Tahun Kedua Pandemi COVID-19, Situasi Bisa Lebih Sulit

4 Cara Menghilangkan Bekas Bisul di Wajah dengan Mudah