in ,

Enam Destinasi Sejarah yang Ungkap Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-78 tahun ini

CakapCakapCakap People! Ada sejumlah destinasi wisata sejarah yang patut kamu kunjungi, terlebih masih dalam suasana HUT Kemerdekaan Indonesia. Jejak-jejak perjuangan para Pahlawan Bangsa tak hanya tertulis dalam buku sejarah, melainkan juga bisa ditemukan di berbagai tempat yang menjadi saksi bisu mereka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Berikut adalah deretan tempat atau destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

1. Tugu Proklamasi

Enam Destinasi Sejarah yang Ungkap Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Monumen proklamator Sukarno-Hatta di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta. [Foto: commons.wikimedia.org]

Destinasi wisata sejarah yang satu ini memang cukup ikonis. Sebab, menggambarkan peristiwa detik-detik di mana Indonesia menjadi negara merdeka. Tugu Proklamasi menjadi monumen bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun tugu ini bukan menjadi lokasi dibacakannya teks Proklamasi, namun momentum itu tetap dapat tergambar dari tugu ini.

Adapun lokasi asli dibacakannya teks proklamasi di Jalan Pegangsaaan Timur No. 56 sudah tidak ada dan rusak pada 1960. Oleh karenanya, pada 1 Januari 1961, Soekarno melakukan pencangkulan pertama untuk pembangunan Tugu Proklamasi yang dulunya disebut sebagai Tugu Petir ini.

Adapun alamat Tugu Proklamasi ini ada di Jalan Proklamasi No. 56 Jakarta Pusat. Di sini dapat terlihat dua buah patung, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta serta di tengah mereka terdapat patung naskah proklamasi.

2. Rumah Rengasdengklok

Rumah Rengasdengklok [Foto via kebudayaan.kemdikbud.go.id]

Rumah Rengasdengklok merupakan tempat bersejarah yang memiliki keterkaitan erat dengan peristiwa penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta. Penculikan itu dilakukan oleh para pemuda revolusioner yang terdiri dari Chaerul Saleh, Soekarni, dan Wikana. Rumah ini begitu identik dengan warna hijaunya dan masih berdiri hingga saat ini. Diketahui bahwa pemilik rumah ini merupakan petani keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong.

Menurut sejarahnya, pada 1957, Soekarno memerintahkan agar rumah ini dipindahkan. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi erosi dan luapan lumpur. Kini, Rumah Rengasdengklok dapat ditemukan di RT. 1/RW. 9, Kampung Kalijaya, Rengasdengklok, Karawang. Tempatnya berada persis di belakang tugu proklamasi.

3. Rumah Pengasingan Bung Karno

Enam Destinasi Sejarah yang Ungkap Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Rumah Pengasingan di Bengkulu [Foto: Goholidaybengkulu]

Rumah yang ada di Bengkulu ini juga erat kaitannya dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Rumah ini pernah ditempati oleh Soekarno dan keluarganya saat beliau menjadi tahanan politik. Lokasi rumah ini ada di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Gading Cempaka. Awalnya, pemilik rumah ini merupakan seorang keturunan Tionghoa bernama Lion Bwe Seng.

Jika dilihat dari segi bangunannya, rumah ini memang tidak terlalu besar. Meski demikian, rumah ini punya halaman depan dan belakang yang luas. Di bagian dalam rumah, dapat ditemukan ruang kerja Soekarno beserta rak buku yang mayoritasnya berbahasa Belanda. Ada juga foto karya arsitektur yang dibuat oleh Soekarno.

4. Radio Republik Indonesia

Radio Republik Indonesia (RRI). [Dok.Tempo/Aditia Noviansyah]

Tempat berikutnya ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Radio Republik Indonesia (RRI) ini memiliki peran penting dalam menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan. Bukan hanya di Tanah Air, tetapi juga sampai ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika.

5. Gedung Joang’45

Gedung Joeang 45 [Foto: tripholiday.net]

Dari namanya saja mungkin sudah dapat terlihat unsur sejarah perjuangannya. Gedung Joang’45 ini berlokasi di Jalan Menteng Raya No.13 Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Gedung ini dibangun pada 1920-an dan dulunya merupakan hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper yang tidak lain seorang keturunan Belanda yang telah lama tinggal di Batavia.

Gedung Joang’45 ini pernah digunakan sebagai tempat asrama, diklat dan ruang diskusi oleh sejumlah pemuda untuk bertukar pikiran. Di antara pemuda yang dimaksud adalah Sukarni, Chaerul Saleh, Achmad Soebardjo, B. M. Diah, Adam Malik, Sayuti Melik, Soerastri Karma Trimurti, Latif Hendraningrat, S. Suhud, dan Trimurti.

6. Hotel Majapahit

Enam Destinasi Sejarah yang Ungkap Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Hotel Majapahit, Surabaya merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi peristiwa 10 November 1945 (All Accor)

Destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan ini dulunya bernama Hotel Yamato. Bukan hanya dapat menginap, Hotel Majapahit ini adalah bagian saksi bisu perjuangan para pahlawan era kemerdekaan. Lokasinya berada di jantung kota Surabaya. Hotel ini memiliki peran penting dalam peristiwa pertempuran Surabaya.

Dalam sejarahnya, pada 10 November 1945 para pemuda Indonesia yang marah merobek bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera Indonesia. Bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah hotel ini dapat mengikuti kegiatan tur yang ada di hotel.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Fakta-Fakta Lilly Wenda, Sepatu Copot saat Jadi Pembawa Baki di Istana Negara

Fakta-Fakta Lilly Wenda, Sepatu Copot saat Jadi Pembawa Baki di Istana Negara

7 Cara Mudah dan Efektif Atasi Pori-pori Besar di Wajah

7 Cara Mudah dan Efektif Atasi Pori-pori Besar di Wajah