in ,

China Lockdown Kota Perbatasan Manzhouli Setelah Muncul Dua Kasus Virus Corona

Manzhouli adalah pusat logistik penting di perbatasan Rusia-China.

CakapCakapCakap People! Otoritas China menangguhkan pekerjaan transportasi umum di Manzhouli, sebuah kota di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, di perbatasan dengan Wilayah Transbaikal Rusia. Hal itu dilakukan karena situasi epidemiologi yang memburuk. Demikian disampaikan pejabat setempat pada hari Selasa, 24 November 2020.

“Mulai 24 November, semua rute angkutan umum dihentikan sementara untuk pekerjaan mereka. Waktu melanjutkan pekerjaan angkutan umum akan diumumkan selanjutnya,” kata pejabat tersebut, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS, Selasa, 24 November 2020.

Sebagaimana diketahui, pada hari Minggu, 22 November 2020, otoritas China memberlakukan lockdown di Manzhouli setelah muncul dua kasus pneumonia di sana yang disebabkan oleh virus corona.

Orang-orang memakai masker wajah untuk melindungi dari virus corona naik bus umum di Beijing, Jumat, 20 November 2020. [Foto: AP Photo / Mark Schiefelbein] 

Layanan penumpang dan kereta api dengan kota itu untuk sementara ditangguhkan dan larangan diberlakukan pada pertemuan dan acara massal. Fasilitas hiburan, sekolah dan taman kanak-kanak ditutup.

Pihak berwenang mengumumkan rencana untuk melakukan pengujian massal di antara semua warga negara. Manzhouli adalah rumah bagi hampir 172.000 orang.

Manzhouli adalah pusat logistik penting di perbatasan Rusia-China. Perbatasan lalu lintas barang yang melintasi Zabaykalsk-Manchuria terletak di sana. Di tengah pandemi virus corona, sejak 9 April pihak berwenang China telah menangguhkan layanan penumpang melalui pos pemeriksaan ini. Lalu lintas barang yang melewatinya terus berlanjut tetapi dibatasi karena tindakan anti-epidemi yang diperketat.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Virus Corona Global

Virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 59,5 juta orang di seluruh dunia, termasuk telah merenggut nyawa lebih dari 1,4 juta orang. Sedangkan pasien yang pulih tercatat sebanyak lebih dari 41,1 juta orang secara global saat artikel ini naik.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan total lebih dari 12,7 juta kasus infeksi yang dikonfirmasi, termasuk lebih dari 263.000 kematian sejauh ini.

India menempati peringkat tertinggi kedua setelah Amerika Serikat dengan telah melaporkan total lebih dari 9,1 juta orang yang terinfeksi virus corona, dan lebih dari 134.000 orang meninggal.

Brasil melengkapi tiga besar tertinggi di dunia, dengan total lebih dari enam juta kasus infeksi dan lebih dari 169.000 orang meninggal usai terjangkit virus tersebut — kematian tertinggi  kedua di dunia.

Sementara itu, China berada diurutan ke-68 dunia dengan telah melaporkan total lebiih dari 86.000 kasus infeksi, termasuk lebih dari 4.600 kematian akibat virus corona yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Selatan Kembali Catat Lonjakan Virus Corona Lebih dari 300 Kasus

Bitcoin, Mata Uang Virtual Ini Diprediksi Bisa Menembus US$ 100.000 pada 2021, Benarkah?