in ,

Bertaruh Nyawa, Begini Pengakuan Wanita Terakhir Pencicip Makanan Hitler yang Memilukan

Margot Wolk, food tester Hitler yang masih tersisa hingga usianya 96 tahun

CakapCakap – Cakap People, tentu tidak asing bukan dengan nama Hitler. Nama pimpinan satu ini hingga sekarang masih banyak diperbincangkan. Hal ini tidak lepas dari sepak terjangnya saat masih hidup. Sejarahnya mengenainya juga masih banyak yang diulik. Dan kali ini, Sosok Margot Wolk juga tengah menjadi perbincangan.

Margot Wolk, wanita berusia 95 tahun yang jadi saksi hidup pernah menjadi pencicip makanan Hitler via news.com.au

Margot Wolk sendiri merupakan satu-satunya anggota yang beruntung karena selamat dari tim pencicip makanan Hitler. Ia termasuk ke dalam satu dari 15 wanita yang mempertaruhkan hidup mereka supaya Hitler bisa hidup lebih lama. Jika ada racun di dalam makanan, maka ia dan orang lainnya merupakan orang yang akan keracunan dan bisa saja meninggal.

Margot sendiri tidak pernah mengenal Hitler. Namun, ia harus mempertaruhkan hidupnya untuk Hitler setiap hari.

Inilah potret masa muda Margot Wolk sebagai food tester Adolf Hitler via abc.net.au

Jika sebelumnya ia bungkam akan kisah pilu yang pernah dialami, maka kini perempuan berusia 96 tahun ini mau bercerita. Ia menceritakan mengenai kisah tayangan TV Jerman serta mengungkapkan cobaan yang dulu diderita oleh para wanita muda. Ia juga mengunggkapkan jika Hitler adalah seorang vegetarian. Meski mengaku jika makanan yang dicicipi memang enak, namun ia tak bisa menikmatinya.

Para pencicip makanan kala itu adalah wanita muda yang dibawa ke markas Hitler. Mereka juga dijaga secara ketat selama Perang Dunia II di Prusia. Dia memiliki tugas untuk mencicipi semua makanan sang pemimpin Nazi tersebut sebelum Hitler sendiri memakannya. Hal ini tentu saja dilakukan untuk mencari tahu apakah ada racun atau tidak di dalam makanan tersebut.

Adolf Hitler sebelum makan akan memerintahkan sejumlah orang untuk mencicipi semua makanannya terlebih dahulu via abc.net.au

Ia bersama dengan teman-temannya selalu saja menangis saat merasa lega karena masih hidup ketika mencicipi makanan tersebut.

“Kami harus memakan semuanya. Kemudian kami harus menunggu satu jam. Setiap jamnya kami takut kalau kami akan jatuh sakit,” ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.

Menjadi seorang pencicip makanan memang bukan pilihan hidup Wolk. Ia mengaku terpaksa harus meninggalkan apartemennya yang saat itu dibom pada tahun 1941. Kemudian, ia bersama dengan suaminya, Karl pergi melarikan diri ke kota asal ibu mertuanya yang ada di Parcz Polandia. Sayangnya, ia ketahuan dan didaftarkan menjadi pencicip makanan oleh Walikota.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kebijakan Baru, Mahasiswa Asing Boleh Bekerja di Inggris Setelah Kuliah Selama Dua Tahun

Simak! Ternyata Ini Sebab dan Cara Mengatasi Persneling Macet pada Mobil Manual