CakapCakap – Cakap People! Makanan apa saja yang perlu dibatasi sebagai menu sarapan kita? Sarapan disebut sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Sarapan yang tepat bisa memberikan energi, meningkatkan konsentrasi, dan menjaga suasana hati tetap stabil sepanjang hari.
Tapi, ternyata tidak semua makanan yang sering kita konsumsi saat sarapan itu baik untuk kesehatan. Beberapa jenis makanan yang terlihat menggoda justru bisa berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara rutin.
Agar tidak salah pilih, mari mengenali makanan-makanan yang sebaiknya dibatasi saat sarapan. Dilansir dari Healthline dan Times Now News, berikut adalah daftarnya.
1. Sereal Manis

Sereal sering dianggap sebagai pilihan sarapan cepat dan praktis. Namun, banyak jenis sereal di pasaran yang tinggi gula tambahan dan rendah serat.
Sarapan dengan sereal manis bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, namun setelah itu kadar gula akan turun drastis. Akibatnya, kamu akan menjadi cepat merasa lapar, lelah, dan sulit berkonsentrasi.
Kalau kamu tetap ingin menikmati sereal di pagi hari, pilihlah sereal yang mengandung minimal 3-5 gram serat per porsi, rendah gula, dan diperkaya vitamin serta mineral. Menambahkan potongan buah segar juga bisa membuat sereal kamu lebih bernutrisi.
2. Roti Putih dan Kue-kue Manis

Memulai hari dengan sepotong roti putih, muffin, atau donat memang terlihat menyenangkan. Tapi, makanan ini umumnya dibuat dari tepung olahan yang sangat rendah serat.
Tepung olahan cepat dicerna oleh tubuh, yang menyebabkan lonjakan gula darah dan energi yang tidak bertahan lama. Kamu mungkin merasa kenyang sesaat, tapi tak lama kemudian kamu akan kembali lapar dan mencari camilan lagi.
Sebagai alternatif, kamu bisa memilih roti berbahan dasar gandum utuh atau muffin yang dibuat dengan tepung whole grain. Menambahkan topping seperti alpukat atau selai kacang alami juga bisa menambah asupan lemak sehat yang baik untuk tubuh.
3. Yogurt dengan Gula Tambahan

Yogurt sering kali dianggap sebagai makanan sehat, tapi tidak semua yogurt diciptakan sama. Banyak yogurt rasa buah atau yogurt rendah lemak di pasaran ternyata mengandung kadar gula yang tinggi.
Kandungan gula tambahan ini bisa menghilangkan manfaat baik dari yogurt itu sendiri. Selain membuat kadar gula darah melonjak, konsumsi gula berlebih di pagi hari juga bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung dalam jangka panjang.
Pilihlah yogurt tawar atau Greek yogurt yang kaya protein dan tanpa tambahan gula. Kamu bisa menambahkan madu murni dan buah segar sebagai pemanis alami.
4. Jus Buah Kemasan

Kamu perlu berhati-hati dengan jus buah dalam kemasan. Banyak produk jus kemasan yang sudah ditambahkan gula, pengawet, dan kehilangan sebagian besar serat alami dari buah itu sendiri. Akibatnya, mengonsumsi jus ini lebih mirip dengan minum air gula daripada menikmati manfaat asli dari buah. Tanpa serat, gula dari jus cepat diserap tubuh, menyebabkan lonjakan energi singkat yang segera diikuti dengan rasa lemas.
Sebagai pilihan sehat, lebih baik konsumsi buah utuh seperti apel, jeruk, atau pisang. Kalau ingin membuat jus, usahakan membuat sendiri di rumah tanpa tambahan gula dan usahakan tetap menyertakan ampas buahnya untuk mempertahankan serat.
5. Daging Olahan

Sosis, bacon, ham, makanan-makanan ini memang populer sebagai menu sarapan, terutama dalam hidangan ala barat. Sayangnya, daging olahan tinggi akan natrium, lemak jenuh, dan berbagai bahan pengawet.
Konsumsi berlebihan daging olahan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga beberapa jenis kanker. Apalagi jika dikombinasikan dengan makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan di pagi hari, risiko kesehatannya makin besar.
Sebagai gantinya, kamu bisa memilih sumber protein sehat seperti telur rebus, ayam panggang tanpa kulit, ikan, atau bahkan tahu dan tempe. Protein dari sumber alami ini akan membuatmu kenyang lebih lama tanpa membebani tubuh.
Cakap People! Sarapan bukan hanya soal mengisi perut kosong saja. Sarapan yang berkualitas membantu menjaga kadar gula darah stabil, meningkatkan metabolisme, serta mendukung fungsi otak. Mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan justru membuat tubuh mudah merasa lemas, mudah lapar, bahkan memperbesar keinginan untuk ngemil sepanjang hari. Ini tentu bisa mengganggu produktivitas dan berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.