CakapCakap – Cakap People! Apa saja tanda yang bisa dirasakan jika usus sedang tidak sehat dan kotor? Kesehatan usus memiliki pengaruh besar terhadap keseluruhan fungsi tubuh. Ketika usus dalam kondisi kotor atau tidak seimbang, efeknya bisa dirasakan dari ujung kepala hingga kulit kamu. Bukan hanya soal pencernaan, tapi juga suasana hati dan imunitas tubuh.
Usus adalah rumah bagi triliunan bakteri yang disebut sebagai mikrobiota usus. Mereka bekerja secara kolaboratif untuk membantu proses pencernaan, menyerap nutrisi, menjaga sistem kekebalan tubuh, bahkan mengatur emosi. Tapi saat keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat terganggu yang dikenal sebagai gut dysbiosis, tubuh mulai memberi sinyal lewat berbagai gejala.

Dilansir dari Verywell Health dan Everyday Health, berikut adalah beberapa tanda bahwa usus kamu mungkin sedang tidak dalam kondisi optimal.
1. Perut Kerap Terasa Kembung dan Tidak Nyaman
Salah satu ciri paling umum dari usus yang tidak sehat adalah seringnya kamu merasa kembung, begah, atau perut terasa penuh tanpa sebab jelas. Hal ini biasanya disebabkan oleh gas berlebih dari proses fermentasi makanan yang tidak sempurna di dalam usus.
Bakteri jahat memproduksi gas berlebih, sementara bakteri baik yang membantu pencernaan jumlahnya menurun. Kalau kamu merasa perut kembung meski baru makan sedikit, bisa jadi itu bukan karena makananmu, tapi karena usus yang sedang bermasalah.
2. Pola Buang Air Besar Tidak Teratur
Pola buang air besar adalah cerminan langsung dari kondisi usus. Usus yang sehat biasanya menghasilkan feses yang berbentuk normal, tidak terlalu keras, tidak terlalu cair, dan terjadi satu sampai dua kali dalam sehari.
Jika kamu terlalu sering mengalami konstipasi, atau sebaliknya diare berkepanjangan, itu bisa menjadi sinyal adanya gangguan fungsi mikrobiota di saluran cerna. Kondisi ini juga sering disertai rasa nyeri perut, feses berbau tajam, atau sensasi tidak tuntas setelah BAB.
3. Merasa Mudah Lelah, Padahal Tidak Banyak Aktivitas
Ketika usus dalam kondisi tidak sehat, tubuh kamu akan kesulitan menyerap nutrisi dari makanan. Akibatnya, meskipun kamu makan cukup, tubuh tetap terasa lemas dan kurang bertenaga.
Bahkan, ada kalanya kamu merasa “ngantuk berat” setelah makan, itu bisa jadi sinyal tubuh sedang bekerja keras memproses makanan karena saluran cerna tidak optimal. Rasa lelah yang datang terus-menerus meski sudah tidur cukup bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu kekurangan energi akibat sistem cerna yang tidak maksimal.
4. Berat Badan Naik atau Turun Drastis Tanpa Alasan
Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, baik naik ataupun turun, bisa menjadi indikator usus yang tidak sehat. Gangguan keseimbangan mikrobiota usus memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak, mengatur kadar gula darah, dan merespons hormon rasa lapar seperti leptin dan ghrelin.
Hal ini membuat kamu bisa merasa lapar terus-menerus atau justru kehilangan nafsu makan, tanpa menyadari bahwa penyebabnya berasal dari ketidakseimbangan mikroba usus.
5. Sakit Kepala Sering Kambuh dan Sulit Fokus
Usus dan otak terhubung erat lewat sistem saraf yang disebut gut-brain axis. Saat usus terganggu, tubuh bisa memproduksi zat kimia penyebab peradangan yang akhirnya mengganggu fungsi otak.
Inilah mengapa kamu bisa merasa sering pusing, susah konsentrasi, atau mengalami brain fog rasa “berat” di kepala dan sulit berpikir jernih. Kalau kamu kerap merasa tidak fokus atau seperti linglung padahal tidak kekurangan tidur, bisa jadi itu sinyal dari usus.
6. Masalah Kulit Tak Kunjung Sembuh
Kulit adalah “cermin” dari apa yang terjadi di dalam tubuh. Saat usus tidak sehat, racun dan zat inflamasi yang harusnya dibuang bisa ikut terserap ke dalam darah dan memicu peradangan, termasuk di kulit.
Kondisi ini bisa memicu jerawat yang terus-menerus muncul, eksim yang kambuh, atau kulit yang tiba-tiba kusam dan berminyak. Jika berbagai produk skincare tidak banyak membantu, mungkin sudah saatnya memperhatikan kesehatan usus kamu dari dalam.
7. Perubahan Suasana Hati dan Mudah Stres
Sekitar 90% serotonin hormon yang bertanggung jawab terhadap rasa bahagia diproduksi di usus. Ketika bakteri baik di usus terganggu, produksi serotonin bisa menurun dan kamu akan merasa lebih mudah sedih, cemas, bahkan mengalami gejala depresi ringan.
Stres yang berkepanjangan juga bisa memperburuk kondisi ini, menciptakan siklus yang sulit diputus. Jika kamu merasa suasana hatimu sering naik turun tanpa alasan jelas, bisa jadi ada kaitannya dengan kesehatan usus kamu.
8. Bau Mulut yang Mengganggu Meski Sudah Rajin Menyikat Gigi
Bau mulut kronis bisa menjadi sinyal bahwa proses pencernaan tidak berjalan dengan baik. Ketika makanan tidak tercerna sempurna atau terjadi fermentasi berlebihan oleh bakteri jahat di usus, gas yang dihasilkan bisa naik dan membuat napas menjadi tidak segar.
Jika kamu sudah menjaga kebersihan mulut tapi masih mengalami bau mulut yang mengganggu, pertimbangkan untuk memeriksa kembali pola makan dan keseimbangan mikroba usus kamu.
Cara Menjaga Kesehatan Usus
Menjaga kesehatan usus sebenarnya bisa dimulai dari kebiasaan kecil sehari-hari. Salah satu langkah utama yang bisa kamu lakukan adalah meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Jangan lupa kelola stres dengan baik, karena pikiran yang tenang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Kamu bisa mencoba aktivitas seperti yoga, meditasi, journaling, atau sekadar menikmati waktu santai tanpa gadget. Dan terakhir, pastikan kamu tidur cukup setiap malam, minimal 7-8 jam. Tidur yang berkualitas membantu tubuh memperbaiki sistem pencernaan dan imun secara alami.
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!