CakapCakap – Cakap People! Hormon estrogen merupakan salah satu hormon utama dalam tubuh. Bagi perempuan, hormon ini berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi, menjaga fungsi reproduksi, hingga mendukung kesehatan tulang, kulit, dan jantung.
Secara alami, kadar estrogen memang akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama menjelang masa menopause. Namun, penurunan hormon ini juga bisa terjadi lebih awal karena faktor lain seperti stres, pola hidup tidak sehat, atau kondisi medis tertentu. Jika dibiarkan, kekurangan estrogen dapat memicu berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup.

Agar tidak terlambat menyadarinya, penting untuk mengenali tanda-tanda saat tubuh mulai mengalami kekurangan hormon estrogen. Dirangkum dari Healthline dan Cleveland Clinic, berikut adalah sejumlah gejalanya yang perlu diwaspadai.
1. Menstruasi Tidak Teratur atau Berhenti Sama Sekali
Salah satu tanda paling umum dari kekurangan estrogen adalah siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur. Estrogen berperan penting dalam mengatur siklus haid, dan ketika kadarnya menurun, ovulasi bisa terganggu.
Jika kamu mengalami jarak menstruasi yang terlalu panjang atau tidak mengalami haid sama sekali dalam beberapa bulan, ini bisa menjadi sinyal awal bahwa tubuh kekurangan hormon estrogen. Kondisi tersebut pun perlu jadi perhatian, terutama bagi perempuan yang masih dalam usia subur.
2. Nyeri Payudara
Kadar estrogen yang rendah bisa membuat jaringan payudara menjadi lebih sensitif atau terasa nyeri. Ini karena perubahan hormon mempengaruhi elastisitas dan kelembapan jaringan payudara, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
Nyeri ini bisa muncul di satu atau kedua payudara, dan terasa saat disentuh maupun saat beraktivitas. Jika terjadi terus-menerus di luar masa haid atau tanpa sebab yang jelas, ada baiknya periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
3. Penurunan Gairah Seks dan Hubungan Seksual yang Menyakitkan
Estrogen turut berperan dalam menjaga kesehatan jaringan vagina dan dorongan seksual. Saat estrogen turun, area intim bisa menjadi lebih kering dan kurang elastis, yang membuat hubungan seksual terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.
Selain itu, penurunan estrogen bisa menurunkan gairah seks secara umum. Bila ini terjadi dalam waktu lama dan mempengaruhi hubungan, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
4. Sakit Kepala
Hormon estrogen juga mempengaruhi pembuluh darah dan sistem saraf. Alhasil, penurunan hormon ini dapat memicu sakit kepala yang lebih sering, terutama saat menjelang atau selama menstruasi.
Jika kamu merasakan sakit kepala yang datang secara berulang dengan pola yang sama, terutama di waktu-waktu hormonal seperti haid atau ovulasi, bisa jadi penyebabnya adalah kadar estrogen yang terlalu rendah.
5. Sulit Berkonsentrasi
Kamu kerap merasa sering lupa, kesulitan menyelesaikan tugas, atau sulit berkonsentrasi dalam jangka panjang? Ini turut jadi sinyal kurangnya hormon estrogen dalam tubuh.
Nyatanya, kekurangan estrogen bisa berdampak pada kemampuan kognitif, seperti sulit fokus atau mengalami gangguan memori jangka pendek. Hal ini karena estrogen mendukung aktivitas neurotransmitter di otak yang bertanggung jawab atas konsentrasi dan daya ingat.
6. Rasa Panas yang Tak Tertahankan
Hot flashes atau rasa panas tiba-tiba yang menyebar ke wajah, leher, dan dada adalah tanda umum lainnya kekurangan estrogen, terutama menjelang menopause. Kondisi ini bisa terjadi siang atau malam hari dan berlangsung selama beberapa detik hingga menit.
Rasa panas ini sering kali diikuti keringat berlebih atau jantung berdebar, yang membuat tubuh terasa tidak nyaman. Jika terjadi berulang, hot flashes bisa sangat mengganggu aktivitas dan kualitas tidur.
7. Merasa Lelah dan Sulit Tidur
Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa kekurangan estrogen pada akhirnya turut mempengaruhi kualitas tidur, baik karena gangguan fisik seperti hot flashes, maupun karena terganggunya kerja hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, kamu bisa merasa lelah meskipun sebenarnya sudah tidur cukup.
Kelelahan yang muncul terus-menerus dan sulit dijelaskan ini juga bisa menjadi tanda hormon tubuh sedang tidak seimbang. Bila ini terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.
8. Perubahan Suasana Hati
Kadar estrogen dalam tubuh rupanya juga berpengaruh terhadap produksi serotonin, yaitu zat kimia di otak yang berperan penting dalam mengatur suasana hati. Ketika estrogen menurun, kadar serotonin juga bisa menurun, yang menyebabkan perasaan mudah sedih, cemas, atau mudah marah.
Dalam hal ini, kamu mungkin merasa lebih emosional tanpa sebab yang jelas, atau suasana hati naik turun secara drastis. Perubahan suasana hati yang tidak biasa ini pun perlu jadi perhatian yang sebaiknya tidak diabaikan begitu saja.
Jadi, itulah sejumlah tanda tubuh perempuan kekurangan hormon estrogen. Jika kamu merasakan beberapa tanda di atas secara bersamaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa segera mendapatkan panduan mengenai langkah tepat yang harus dilakukan.