in ,

3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan

Sayangnya, sebagian besar kebiasaan buruk ini terbiasa dilakukan sejak usia dini.

CakapCakapCakap People! Ada beberapa kebiasaan buruk anak yang perlu mendapat perhatian. Kebiasaan buruk adalah suatu tindakan yang biasanya tidak bisa diterima atau dianggap negatif oleh khalayak umum. Sayangnya, sebagian besar kebiasaan buruk ini terbiasa dilakukan sejak usia dini.

Meskipun ketika dewasa, semua orang tahu bahwa kebiasaan tertentu itu dianggap buruk dan berusaha menyembunyikan atau menghentikannya, ingatan bawah sadar dan kondisi tertentu memicu kebiasaan buruk itu muncul secara otomatis.

Dilansir dari Mom Junction, inilah beberapa kebiasaan anak yang bisa bertahan hingga dewasa jika tidak segera diintervensi secepat mungkin.

Mengisap Ibu Jari

3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan
Ilustrasi anak mengisap ibu jari [Foto via halodoc]

Kebiasaan mengisap jari dimulai sejak bayi dilahirkan dan berlanjut hingga usia mereka mencapai 2 hingga 4 tahun. Meskipun normalnya kebiasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya, beberapa anak mungkin memerlukan intervensi.

Mengisap jari sendiri merupakan kebiasaan buruk yang akan memengaruhi pembentukan gigi anak jika dibiarkan terus berlanjut. Oleh karena itu, kebiasaan ini harus segera dihentikan sebelum menyebabkan kerusakan permanen.

Jika anak sudah cukup dewasa untuk memahami ucapan pengasuh atau orang tua, jelaskan alasan yang membuat mereka harus menghentikan kebiasaan itu. Ajarkan mereka cara lain untuk membuat dirinya merasa nyaman dan ingatkan jika mereka melakukan kebiasaan itu tanpa sadar.

Menggigit Kuku Jari

Ilustrasi anak menggigit kuku jari [Foto via Freepik]

Kebiasaan menggigit kuku jari tidak hanya bisa dilakukan oleh anak kecil, tetapi juga orang dewasa ketika sedang stres. Hal ini bisa terjadi mengingat ini adalah salah satu kebiasaan anak-anak yang bisa menetap hingga dewasa jika tidak segera dihentikan.

Karena alasan dibalik kebiasaan menggigiti kuku jari biasanya dipicu oleh kecemasan dan stres, orang tua bisa mengidentifikasi pemicu stres dan mengatasinya. Namun, jika kebiasaan ini tidak dilakukan karena stres, ajak anak melakukan aktivitas yang melibatkan fungsi kedua tangannya.

Jika anak sudah berusia cukup dewasa, coba jelaskan alasan yang membuat mereka tidak seharusnya menggigiti kuku jari dan minta mereka berhenti. Ketika mereka mencoba berhenti dari kebiasaan ini, puji dan coba berikan penghargaan.

Menggigit atau Menjilati Bibir

3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan
Ilustrasi

Ada banyak alasan yang membuat seorang anak menggigit atau menjilati bibirnya. Beberapa anak melakukannya karena merasa cemas, sedangkan beberapa anak lain melakukan kebiasaan buruk itu karena kondisi fisik tertentu, seperti bibir yang kering atau gigi atas yang menonjol melewati gigi bawah.

Jika kecemasan adalah penyebabnya, orang tua bisa mencoba menenangkan anak dan mengalihkan perhatian mereka dari rasa cemas itu. Sementara itu, jika penyebabnya adalah kondisi fisik, berikan solusi yang sesuai untuk mengatasi pemicu kebiasaan itu.

Orang tua bisa mengaplikasikan petroleum jelly untuk mengatasi masalah bibir kering jika anak sudah cukup dewasa atau memberi mereka cukup air jika anak masih kecil. Sementara itu, jika permasalahannya ada pada struktur gigi, maka orang tua harus berkonsultasi dengan dokter gigi terdekat.

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

7 Cara Meniruskan Wajah Secara Alami, Bisa Dilakukan di Rumah

7 Cara Meniruskan Wajah Secara Alami, Bisa Dilakukan di Rumah

Empat Kota di Dunia dengan Gaya Hidup Santai, Cocok untuk Kamu Penganut Konsep Slow Living