in ,

WHO Tetapkan Penyebaran Virus Corona Sebagai Kasus Darurat di China

Meski demikian, dia tidak menampik kasus ini bisa saja naik status menjadi kasus kesehatan darurat global.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan penyebaran virus corona sebagai kasus darurat di China.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Kamis, 23 Januari 2020, waktu setempat, WHO menyatakan masih terlalu awal untuk menyebut penyebaran virus ini sebagai sebuah keadaan darurat yang memerlukan perhatian internasional. 

Seorang pria keluar dari area Wuhan Medical Centre | Foto: AFP

Status tersebut harus didahului oleh langkah tiap negara untuk memanggil kerja sama atau respons internasional.

“Ini adalah kasus darurat di China,” ujar Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Reuters, Jumat, 25 Januari 2020.

Meski demikian, dia tidak menampik kasus ini bisa saja naik status menjadi kasus kesehatan darurat global. Tedros melanjutkan komite yang terdiri atas 16 ahli independen telah menyampaikan pandangan-pandangan berbeda terkait apakah penyebaran virus ini sudah masuk status darurat global atau belum.

“Tetapi, perbedaan pandangan ini tidak berarti bahwa WHO berpikir situasi saat ini tidak serius,” tegasnya.

WHO juga menyampaikan virus ini bisa ditransmisikan dari manusia ke manusia, terbatas di anggota keluarga dan pekerja kesehatan.

Saat ini, ada tiga tim riset global yang bekerja bersama membuat vaksin atas virus tersebut. Diharapkan akan ada vaksin yang dapat dikembangkan dan disetujui oleh otoritas terkait dalam waktu setahun.

Sebuah monitor menampilkan gambar pemindai termal saat penumpang melewati stasiun karantina di Bandara Narita di Jepang pada 22 Januari | Foto: Kiyoshi Ota / Bloomberg

Perwakilan WHO di Beijing, Gauden Galea, menerangkan langkah pemerintah setempat untuk menutup kota Wuhan untuk mencegah penyebaran lebih luas atas virus corona sebagai sesuatu yang tak terhindarkan.

“Penutupan akses terhadap 11 juta orang adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam sejarah kesehatan masyarakat,” paparnya.

Namun, WHO masih belum merekomendasikan langkah penutupan akses yang lebih luas dalam hal pariwisata maupun perdagangan.

Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan menyebutkan data dari China mengindikasikan bahwa hampir tiga perempat kasus yang tercatat terjadi di pasien yang berusia di atas 40 tahun, di mana 40 persen di antaranya memiliki kondisi kesehatan lain.

“Saat ini, kami belum melihat banyak kasus dengan status sedang,” ucapnya.

Ryan menambahkan pada awal berlangsungnya epidemi, sulit untuk memperkirakan seberapa bahaya suatu virus.

REUTERS | BISNIS

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Rambut Kamu Rontok Berlebihan? Jangan-jangan Ini Penyebabnya

Wabah Virus Corona di China, Amankah Bagi Wisatawan Bepergian? Simak Saran Para Ahli dan Dokter!