in ,

Rusia Deklarasikan Status Darurat Setelah Puluhan Ribu Ton Minyak Tumpah di Lingkaran Arktik dan Berwana Merah Darah

Peristiwa tumpahan lebih dari 20.000 ton bahan bakar diesel dan telah mencemari air di sungai, yang ditemukan di dekat kota Norisik, Siberia.

CakapCakapCakap People! Sejak kita memasuki tahun 2020, rasanya tak ada yang lebih buruk lagi dari yang sudah ada, dan sekarang kita mungkin juga sedang menghadapi bencana lingkungan, bersamaan dengan protes yang sedang berlangsung di Hong Kong dan Amerika, serta pandemi global COVID-19.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis, 4 Juni 2020, telah mendeklarasikan keadaan darurat di sebuah wilayah di dalam Lingkaran Arktik di Rusia utara jauh setelah puluhan ribu ton minyak tumpah ke sungai dari pembangkit listrik.

Peristiwa itu sendiri yang terjadi pada hari Jumat lalu, 29 Mei 2020, telah menumpahkan lebih dari 20.000 ton bahan bakar diesel dan telah mencemari air di sungai, yang ditemukan di dekat kota Norisik, Siberia.

“Kecelakaan itu terjadi di lokasi industri Pabrik Metalurgi Nadezhdinski, dan bagian dari petrokimia yang tumpah, sejumlah besar sebenarnya, meresap ke Sungai Ambarnaya,” kata Putin ketika ia membahas insiden itu dengan para pejabat pada hari Rabu, menurut Kremlin. Dia mempertanyakan langkah-langkah yang diambil untuk membersihkan kebocoran bahan bakar yang terjadi di dekat kota Norilsk di wilayah Krasnoyarsk, di dalam Lingkaran Arktik.

Gambar tumpahan menunjukkan bahwa daerah sekitar sungai telah diwarnai seluruhnya dengan warna merah darah sebagai akibat dari bahan bakar diesel yang bercampur dengan perairan Arktik. 

Membahas bagaimana berita tumpahan minyak itu muncul dalam pertemuan yang disiarkan televisi, Putin dilaporkan terkejut mengetahui bahwa pihak berwenang setempat ternyata baru mengetahui kejadian itu dari media sosial dua hari setelah kejadian itu, dan menasihati gubernur wilayah tersebut, Alexander Uss, Reuters melaporkan seperti dilansir CNBC.

Tumpahan minyak itu berasal dari pabrik yang dioperasikan oleh Norilsk Nickle, produsen paladium terbesar di dunia dan salah satu produsen nikel, platinum, dan tembaga terbesar.

Norilsk Nickel mengatakan di website-nya bahwa “kecelakaan itu disebabkan oleh tenggelamnya tiang-tiang pendukung di ruang bawah tanah tangki penyimpanan” dan tim darurat “segera tiba di lokasi untuk mulai pengerjaan pembersihan.” Dikatakan bahwa tumpahan itu terjadi di daerah terpencil dan tidak ada masyarakat setempat yang terkena dampak.

Namun, tidak jelas pada saat ini mengenai apa dampak lingkungan yang bakal ditimbulkan dalam waktu jangka panjang dari tumpahan minyak yang masif ini di daerah sekitarnya.

*Foto: Siberian Times

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Cakap Digital, Jalan Kamu Menuju Digital Marketing di Era New Normal

Wabah Ebola Kembali Muncul di Kongo, Apa Itu Ebola dan Bagaimana Penyebarannya?