in ,

Malaysia Laporkan Rekor 17.786 Kasus COVID-19; Vaksinasi Walk-In Akan Dimulai di Klang Valley

Tambahan kasus itu membuat Malaysia mencatat total 1.113.272 kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai.

CakapCakapCakap People! Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 17.786 kasus virus corona pada Sabtu, 31 Juli 2021, ini merupakan rekor jumlah infeksi di negara tersebut.

Tambahan kasus itu membuat Malaysia mencatat total 1.113.272 kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai.

Ketika urgensi untuk menginokulasi populasi meningkat, Menteri Koordinator Program Imunisasi COVID-19 Nasional (NIP) Khairy Jamaluddin mengatakan vaksinasi walk-in (datang langsung) sekarang akan dimulai pada 2 Agustus, bukan 1 Agustus, mengutip The Straits Times.

Vaksinasi COVID-19 walk-in di Lembah Klang akan dimulai pada 2 Agustus dan akan melayani mereka yang berusia di atas 40 tahun dan orang-orang dengan penyakit penyerta terlebih dahulu.

Jumlah total kasus COVID-19 di Malaysia sejak awal pandemi naik menjadi 1.113.272. FOTO: EPA-EFE

Khairy mengatakan bahwa vaksinasi walk-in akan mulai dibuka untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun pada 5 Agustus.

“Untuk menghindari berita bohong, tidak semua pusat vaksinasi (PPV) akan menerima walk-in,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu, 31 Juli 2021.

Ia menambahkan bahwa daftar pusat vaksinasi yang terbuka untuk walk-in akan dikeluarkan oleh Gugus Tugas Imunisasi COVID-19 (CITF) pada hari Sabtu.

Dia menambahkan bahwa vaksinasi walk-in akan didasarkan pada “first-come-first-serve” yang akan tergantung pada kapasitas PPV.

“Kami akan menginformasikan kepada masyarakat tentang kapasitas PPV pada hari tertentu. Yang tidak menerima vaksin pada hari itu, akan diprioritaskan pada hari berikutnya,” katanya.

Khairy juga mengatakan vaksinasi walk-in di antaranya akan melayani mereka yang belum menerima janji temu, mereka yang sebelumnya membatalkan janji vaksinasi dan mereka yang belum mendaftar, antara lain.

“Kami yakin bahwa besok, 99 persen orang dewasa di Lembah Klang akan mendapatkan janji mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa vaksinasi walk-in akan “membersihkan” mereka yang merupakan outlier.

Para pengunjuk rasa menyerukan sidang parlemen penuh dan moratorium pinjaman bank otomatis untuk meringankan kesulitan yang dipicu COVID-19. FOTO: GM

Tuntut PM Muhyiddin Mundur

Sementara itu, sekitar 200 hingga 300 pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota Kuala Lumpur pada Sabtu, 31 Juli 2021, pagi, menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin, The Straits Times melaporkan.

Jalan-jalan di sekitar Dataran Merdeka telah ditutup saat pengunjuk rasa berpakaian hitam turun ke jalan dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh koalisi kelompok pemuda dan masyarakat sipil, yang disebut Sekretariat Solidariti Rakyat.

Koalisi juga menyerukan sidang parlemen penuh dan moratorium pinjaman bank otomatis untuk meringankan kesulitan yang dipicu oleh penguncian COVID-19 yang sedang berlangsung.

Aksi unjuk rasa itu terjadi saat PM Muhyiddin menghadapi krisis konstitusional di tengah tekanan untuk mundur setelah bentrok dengan Raja, Sultan Abdullah Ahmad Shah.

Istana pada hari Kamis bersikeras bahwa Raja tidak mendukung langkah sepihak pemerintah untuk mencabut peraturan di bawah keadaan darurat yang dia nyatakan pada bulan Januari. Keadaan daruat itu akan berakhir pada hari Minggu, 1 Agustus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AS Sita Kapal Tanker Milik WN Singapura yang Digunakan Untuk Mengirim Minyak Bumi ke Korea Utara

Kota Brisbane Terbesar Ketiga di Australia Memasuki Lockdown COVID-19