in ,

Malaysia Catat Rekor Tertinggi Kasus Harian COVID-19 Menyusul Lonjakan Infeksi Klaster Tempat Kerja

Kementerian Kesehatan Malaysia mengaitkan peningkatan tajam kasus dengan infeksi dari klaster tempat kerja di Klang Valley.

CakapCakapCakap People! Malaysia melaporkan tambahan sebanyak 1.884 kasus baru COVID-19 pada Senin, 23 November 2020, menyusul lonjakan infeksi yang terkait dengan klaster tempat kerja di Klang Valley.

Jumlah tambahan kasus baru tersebut adalah rekor tertinggi baru dalam satu hari sejak wabah COVID-19 dimulai di Negeri Jiran tersebut. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah.

“Ini adalah jumlah harian tertinggi kasus baru sejak wabah COVID-19 di Malaysia,” kata Noor Hisham Abdullah, mengutip Channel News Asia.

Foto: Pixabay

Dengan tambahan kasus baru pada Senin tersebut, Malaysia kini memiliki total 56.659 infeksi COVID-19, di mana 13.842 di antaranya merupakan kasus aktif.

Malaysia juga mencatat tambahan dua kematian akibat COVID-19 pada Senin, keduanya di Sabah,sehingga menjadikan jumlah total kematian nasional di negara itu menjadi 337 orang.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengaitkan peningkatan tajam kasus dengan infeksi dari klaster tempat kerja di Klang Valley.

Selangor menyumbang sebagian besar infeksi baru dengan 1.203 kasus. Sebanyak 1.060 kasus baru ini terkait dengan klaster tempat kerja Teratai.

Dua klaster tempat kerja lainnya diidentifikasi sebagai klaster Damanlela dengan 105 kasus, dan klaster Bintang dengan 75 infeksi.

Negara bagian Sabah melaporkan 289 kasus baru sementara 196 infeksi tercatat di Kuala Lumpur.

Kasus lainnya ada di Kedah sebanyak 36 kasus dan Negeri Sembilan sebanyak 41 kasus.

Ada juga dua kasus impor, kata Dr Noor Hisham. Salah satunya di Johor dan yang lainnya di Kuala Lumpur.

“Saat ini ada 115 pasien di unit perawatan intensif, dengan 48 menerima bantuan pernafasan”, kata Dr Noor Hisham.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

BEBERAPA PABRIK SARUNG TANGAN (TOP GLOVE) DITUTUP

Sebanyak 28 pabrik Top Glove akan ditutup secara bertahap setelah 1.889 pekerja dinyatakan positif COVID-19. Menteri Keamanan Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada hari Senin.

Sejauh ini, 5.794 karyawan telah dilakukan skrining.

Top Glove adalah pembuat sarung tangan lateks terbesar di dunia dan telah mencatatkan rekor keuntungan tinggi tahun ini karena permintaan untuk sarung tangan medis dan alat pelindung melonjak karena pandemi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah 4 Tanda Pria yang Hanya Pura-pura Sayang!

Parlemen: Raja Thailand Bisa Diusir Jika Terbukti Memerintah Negaranya dari Jerman