in ,

Interpol Peringatkan Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Target Jaringan Kriminal Terorganisir

Interpol, yang berkantor pusat di Paris, Prancis, telah mengeluarkan peringatan global untuk penegakan hukum di 194 negara anggotanya.

CakapCakapCakap People! Badan koordinasi kepolisian global, Interpol, memperingatkan pada Rabu, 2 Desember 2020, bahwa jaringan kriminal terorganisir bisa menargetkan vaksin COVID-19, dan potensi penjualan vaksin palsu.

Interpol, yang berkantor pusat di Paris, Prancis, telah mengeluarkan peringatan global untuk penegakan hukum di 194 negara anggotanya terhadap jaringan kriminal terorganisir bisa menargetkan vaksin COVID-19, baik secara fisik maupun online.

“Saat pemerintah bersiap untuk meluncurkan vaksin, organisasi kriminal berencana menyusup atau mengganggu rantai pasokan,” kata Sekretaris Jenderal Interpol Stock Juergen, seperti dikutip Reuters, Rabu, 2 Desember 2020.

“Jaringan kriminal juga akan menargetkan anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs palsu dan pengobatan palsu, yang bisa menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan mereka, bahkan hidup mereka,” ungkap dia.

FILE PHOTO: Botol berlabel “COVID-19 Coronavirus-Vaccine” dan alat suntik medis ditempatkan di peta Uni Eropa dalam ilustrasi gambar yang diambil pada Rabu, 2 Desember 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

Inggris jadi negara pertama yang setujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech

Inggris menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada Rabu, 2 Desember 2020, melompati Amerika Serikat dan Eropa untuk menjadi negara pertama di Barat.

Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona milik Pfizer-BioNTech.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji persetujuan otoritas kedokteran sebagai kemenangan global dan secercah harapan di tengah kesuraman virus corona baru yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang secara global, menghantam ekonomi dunia dan meningkatkan kehidupan normal.

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech dalam waktu singkat — hanya 23 hari sejak vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech menerbitkan data pertama dari uji klinis tahap akhirnya. Pfizer telah mengumumkan bahwa vaksin yang mereka kembangkan bersama mitranya BioNTech 95 persen hasilnya efektif mencegah penyakit COVID-19.

“Ini luar biasa bahwa MHRA (Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan) telah secara resmi mengesahkan vaksin Pfizer BioNTech untuk COVID-19,” kata Johnson di Twitter, Rabu, 2 Desember 2020.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [Foto: Reuters]

Ia mengatakan bahwa vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai pekan depan.

“Vaksin akan mulai tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan. Ini adalah perlindungan vaksin yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak lagi,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Persetujuan penggunaan vaksin COVID-19 oleh Inggris ini hampir tepat setahun sejak virus corona baru muncul di Wuhan, China. Ini adalah kemenangan bagi sains, bos Pfizer Albert Bourla dan mitra bioteknologi Jermannya, BioNTech.

Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty menyebutkan, membutuhkan waktu hingga musim semi untuk memvaksinasi seluruh populasi yang rentan yang yang berhak menerima vaksin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Maksa Ikut Nongol di Film Home Alone 2, Ini lho Adegan Donald Trump Jadi Cameo

Kata ‘Pandemic’ Dinobatkan Sebagai ‘Word of the Year 2020’