in ,

Es Krim Termahal di Dunia: Pakai Truffle dan Emas, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Kini, Jepang, tepatnya Tokyo, menjadi rumah bagi es krim termahal di dunia.

CakapCakapCakap People! Jepang memegang sejumlah Rekor Dunia Guinness yang mengesankan, terutama dalam hal makanan. Kini, Jepang, tepatnya Tokyo, menjadi rumah bagi es krim termahal di dunia.

Es Krim Termahal Di Dunia (Foto: Oddity Central)

Merek es krim mewah Jepang, Cellato, baru-baru ini mengklaim Rekor Dunia Guinness untuk es krim termewah ini dengan penawaran gelato truffle putih premiumnya. Es krim yang memanjakan ini juga menyajikan sake kasu (sake lee) dan keju parmigiano.

 Es Krim Termahal di Dunia: Pakai Truffle dan Emas, Harganya Hampir Rp 100 Juta
Es Krim Termahal Di Dunia (Foto: Oddity Central)

Berapa harganya? Harga yang menggiurkan adalah 880.000 Yen per porsi, yaitu sekitar US$ 6.500 (Rp 95 juta). Itu dibuat dengan truffle premium Italia dalam jumlah besar yang dikenal sebagai ‘berlian putih’, yang harganya sekitar 2 juta Yen (Rp 218 juta) per kilogram, Timeout melaporkan.

Hidangan ini memiliki dua jenis es krim dan sake kasu, yang melengkapi truffle. Kemudian atasnya diberi truffle putih dan serutan parmigiano, ditambah serpihan emas untuk membuatnya semakin eksklusif. Penikmat juga dapat memilih untuk menuangkan sedikit minyak truffle putih.

Es Krim Termahal Di Dunia (Foto: Oddity Central)

Setiap pesanan datang dengan sendok logam buatan tangan oleh Kazarikanagu Takeuchi, sebuah perusahaan logam di Kyoto yang berspesialisasi dalam membuat ornamen rumit untuk kuil Jepang. Dessert ini dapat dipesan di situs web Cellato. Mereka juga memiliki pilihan yang relatif lebih terjangkau dengan truffle hitam, cokelat dan yuzu dengan harga 10.000 Yen (Rp 1 juta) per porsi.

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

10 Daftar Bank AS yang Bangkrut Diterpa Krisis

Sejumlah Negara Rilis Travel Warning ke Amerika Serikat, Ini Alasannya

Sejumlah Negara Rilis Travel Warning ke Amerika Serikat, Ini Alasannya