CakapCakap – Cakap People! Apa saja manfaat kesehatan yang bisa diperoleh jika tidur nyenyak? Kebiasaan kurang tidur bisa berakibat fatal menurut Cho Cheol Hyun, dokter spesialis keijwaan di Rumah Sakit Anam di Korea Selatan. Hyun menjelaskan, gangguan tidur bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, tekanan darah tinggi, demensia, dan gangguan suasana hati.
“Komunitas psikiatri kini memperlakukan insomnia bukan hanya sebagai gejala, tetapi sebagai gangguan yang berdiri sendiri,” kata Hyun, seperti dikutip The Korea Times, Rabu, 30 Juli 2025.
Cho menekankan pentingnya tidur sebagai fondasi kesehatan. “Tidur bukan pilihan. Mengorbankannya (kurang tidur) demi produktivitas bisa berdampak buruk, terhadap mental maupun fisik,” katanya.

Manfaat Tidur Nyenyak
1. Daya Tahan Tubuh
Saat tidur nyenyak, tubuh meningkatkan produksi sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Proses regenerasi sel juga berlangsung optimal pada malam hari, sehingga tubuh berkemampuan untuk menghadapi paparan kuman dan stres fisik. Kurang membuat sistem imun melemah dan rentan terhadap infeksi, menurut The National Heart, Lung, and Blood Institute. Tidur cukup sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.
2. Kesehatan Otak
Ketika sedang tidur, otak membersihkan zat sisa metabolisme yang menumpuk saat beraktivitas seharian. Proses ini membantu mempertahankan kesehatan sel otak dan menjaga fungsi memori. Tidur juga memperkuat koneksi saraf yang penting untuk belajar, berpikir, dan mengambil keputusan. Menjaga kualitas tidur berarti juga melindungi kesehatan otak pada masa mendatang, menurut MedlinePlus.
Jika tidur terganggu, kemampuan fokus dan daya ingat akan menurun drastis. Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif, termasuk demensia dan Alzheimer.
3. Kesehatan Mental
Tidur yang cukup membantu menyeimbangkan hormon stres seperti kortisol dan mendukung produksi serotonin. Hormon ini mengatur suasana hati, ketenangan, dan mengurangi rasa cemas. Dengan tidur nyenyak, tubuh memiliki kesempatan untuk mengembalikan keseimbangan emosional setelah aktivitas seharian. Sebaliknya, kurang tidur sering memicu mudah marah, gelisah, dan rentan mengalami gangguan kecemasan. Tidur yang buruk dapat memperburuk gejala depresi, seperti dikutip situs web National Sleep Foundation.
4. Kesehatan Jantung dan Metabolisme
Saat tidur, tekanan darah menurun dan detak jantung menjadi stabil, sehingga sistem pembuluh darah (kardiovaskular) ikut rehat. Proses ini membantu mencegah penumpukan stres pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Tidur yang nyenyak mendukung metabolisme glukosa sehingga kadar gula darah terkontrol, menurut NCBI.
Jika tidur terganggu, tubuh memproduksi lebih banyak hormon lapar (ghrelin) dan mengurangi hormon kenyang (leptin). Akibatnya, risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung meningkat.