in ,

Ketahui 5 Jenis Bahan Tumbler yang Aman untuk Digunakan Sehari-hari

Apapun tumbler yang kamu punya, jangan sampai asal pilih tumbler

CakapCakapCakap People! Beberapa jenis bahan tumbler disebutkan aman untuk digunakan sehari-hari. Tumbler alias wadah air minum sering dipakai sebagai alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Tumbler zaman sekarang pun hadir dalam beraneka model dan warna.

Ketahui 5 Jenis Bahan Tumbler yang Aman untuk Digunakan Sehari-hari
Ilustrasi [Foto: Freepik]

Apapun tumbler yang kamu punya, jangan sampai asal pilih tumbler. Pastikan tumbler yang kamu pakai untuk minum berbahan aman, berstatus food grade, dan tidak melepaskan zat berbahaya, seperti beberapa jenis bahan tumbler yang aman berikut ini.

Tumbler Stainless Steel

Tumbler atau wadah minuman berbahan stainless steel banyak dipilih oleh orang-orang. Tumbler dengan bahan ini dianggap lebih awet, tahan karat dan korosi, mudah dibersihkan, dan sudah dilengkapi teknologi isolasi dinding ganda yang menjaga minuman tetap dingin maupun panas selama berjam-jam.

Inilah yang membuat tumbler stainless steel lebih unggul dibandingkan yang lainnya, sehingga secara harga juga lebih mahal. Mengutip laman Hackensack Meridian Health, tumbler dari bahan stainless steel SUS304 atau SUS316 merupakan bahan food grade yang aman untuk kontak langsung dengan minuman.

Tumbler Plastik

Tumbler plastik punya kelebihan yaitu lebih ringan, lebih murah, dan sangat kuat. Akan tetapi, beberapa jenis plastik kurang tahan suhu dan bisa mengandung BPA.

Melansir laman National Institute of Environmental Health Sciences, BPA (Bisphenol A) adalah bahan kimia industri yang digunakan dalam produksi plastik polikarbonat. Masalahnya, BPA dapat larut ke dalam makanan dan minuman lalu diserap ke dalam tubuh. Penelitian telah menemukan bahwa paparan BPA dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terkait pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, dan reproduksi, karena kemampuan BPA untuk meniru hormon estrogen.

Plastik polypropylene (PP) dan Tritan kerap digunakan sebagai wadah makanan, botol minum, peralatan makan, dan botol bayi. Tumbler berbahan plastik PP yang aman dan bebas BPA ditandai dengan kode angka 5 pada kemasan. Tritan juga termasuk jenis plastik yang bebas BPA. Kedua bahan tersebut dapat menahan suhu tinggi dan tidak akan melepaskan bahan kimia berbahaya ke makanan.

Tumbler Kaca

Tumbler berbahan jenis kaca borosilikat lebih tahan terhadap perubahan suhu dan guncangan, sehingga kecil kemungkinannya untuk pecah atau retak. Botol ini pun tidak menyerap bau dan rasa, tidak bereaksi dengan minuman, dan jarang mengandung bahan kimia berbahaya. Akan tetapi, tumbler kaca lebih berat daripada hampir semua jenis botol lainnya dan lebih mudah pecah.

Tumbler Alumunium

Aluminium adalah bahan tumbler umum lainnya. Melansir laman Water Bottle Advisor, bahan ini lebih ringan dan lebih murah daripada stainless steel, tetapi ia tidak punya kemampuan tahan panas seperti botol stainless steel berdinding ganda.

Meski begitu, botol ini cukup baik untuk menjaga minuman tetap dingin untuk sementara waktu. Kekurangannya, tumbler jenis ini bisa bereaksi dengan cairan asam, mudah penyok saat terjatuh atau terbentur, dan beberapa botol mungkin dilapisi lapisan plastik ber-BPA

Tumbler Silikon

Cakap People! Silikon adalah bahan yang semakin populer dalam produk-produk yang aman untuk makanan. Silikon memiliki sifat unik karena biasanya dapat dilipat dan ringan, sehingga menjadikannya pilihan yang fantastis untuk bepergian dan mendaki.

Bahan ini juga tahan terhadap suhu tinggi dan tidak mengandung BPA. Saat membeli produk silikon, pastikan produk tersebut telah menyatakan food-grade, food-safe silicone, atau telah disetujui FDA.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bantu BB Ideal, Ini 4 Menu Sarapan Sehat dan Enak ala Jepang yang Bisa Dicoba

Bantu BB Ideal, Ini 4 Menu Sarapan Sehat dan Enak ala Jepang yang Bisa Dicoba

6 Nutrisi Ini Perlu Dikonsumsi Lebih Banyak di Usia 40 Tahun ke Atas

6 Nutrisi Ini Perlu Dikonsumsi Lebih Banyak di Usia 40 Tahun ke Atas