Wabah Virus Corona Terburuk di China Dalam Beberapa Bulan Menyebar ke Fujian dan Chongqing

CakapCakap – Cakap People! China berlomba pada Sabtu, 31 Juli 2021, untuk menahan wabah virus corona terburuk dalam beberapa bulan ketika kasus baru dilaporkan di dua bagian lagi negara itu termasuk kota besar Chongqing yang luas.

Varian Delta yang sangat menular telah dikonfirmasi di ibu kota Beijing dan empat provinsi lainnya, mendorong pengujian massal dan menempatkan lebih dari satu juta orang di bawah penguncian.

Melansir The Straits Times, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan ada 55 kasus baru pada hari Jumat, termasuk 30 yang lokal, dibandingkan dengan 21 pada hari sebelumnya. Tidak ada kematian baru.

25 kasus lainnya adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri.

Mayoritas kasus lokal dilaporkan di provinsi Jiangsu timur, kata pihak berwenang.

Lebih dari 200 infeksi secara nasional telah dikaitkan dengan klaster Delta di Jiangsu, tempat petugas kebersihan di bandara di kota Nanjing pertama kali dinyatakan positif pada 20 Juli 2021.

Wabah ini secara geografis adalah yang terbesar dalam beberapa bulan, menantang upaya penahanan agresif China, yang mengandalkan pengujian massal, penguncian, dan pelacakan kontak cepat.

Kasus-kasus baru yang dilaporkan pada hari Sabtu, 31 Juli 2021, di provinsi Fujian dan Chongqing termasuk satu pasien yang mengunjungi kota wisata Xi’an, provinsi Shaanxi, dan seorang anggota awak kargo internasional di Xiamen Airlines yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari luar negeri, kata pihak berwenang.

Rekaman video media pemerintah yang disiarkan pada hari Sabtu menunjukkan penduduk Chongqing, sebuah kotamadya yang menampung lebih dari 30 juta orang, mengantre untuk melakukan tes virus.

Pihak berwenang di satu distrik kota memerintahkan pengujian massal darurat pada Jumat malam untuk warga yang telah mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan kasus yang dikonfirmasi.

Otoritas kota Nanjing memerintahkan semua tempat wisata dan tempat budaya untuk tidak dibuka pada hari Sabtu, didorong oleh lonjakan transmisi domestik.

Ratusan ribu orang telah dikunci di provinsi Jiangsu, sementara Nanjing telah menguji semua 9,2 juta penduduk sebanyak dua kali.

China sebelumnya membanggakan keberhasilannya dalam memadamkan pandemi di dalam perbatasannya setelah memberlakukan penguncian virus pertama di dunia pada awal 2020 ketika COVID-19 merembes keluar dari Wuhan, yang saat itu menjadi pusat penyakit di negara itu.

Tetapi wabah bulan ini yang didorong oleh varian Delta yang menyebar cepat telah membuat rekor itu dalam bahaya, berpotensi mengurangi musim turis musim panas dan konsumsi liburan China.

Kota wisata Zhangjiajie di provinsi Hunan, tempat beberapa kasus menghadiri pertunjukan teater tunggal, mengunci semua 1,5 juta penduduk dan menutup semua tempat wisata pada hari Jumat, menurut pemberitahuan resmi.

Setidaknya 18 kasus telah ditelusuri kembali ke kota, tabloid negara Global Times melaporkan. Terkenal karena formasi batuannya yang mencolok, kota ini merupakan tempat syuting sebagian film blockbuster Avatar.

Di distrik Changping Beijing, di mana dua kasus yang ditularkan secara lokal telah ditemukan, 41.000 orang di sembilan komunitas perumahan ditempatkan di bawah penguncian pada hari Kamis.

Pengawas disiplin tinggi China telah menyalahkan pejabat bandara Nanjing untuk “pengawasan yang buruk dan manajemen yang tidak profesional” termasuk tidak memisahkan staf kebersihan yang bekerja pada penerbangan internasional dari mereka yang berada di penerbangan domestik.

Sebagian besar pasien awal Nanjing telah divaksinasi, kata seorang dokter senior di kota itu seperti dikutip oleh media lokal pekan lalu, membuat pengguna online mempertanyakan kemanjuran vaksin domestik.

Lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin sejauh ini telah diberikan secara nasional hingga Jumat, 30 Juli 2021, kata NHC, tetapi tidak memberikan angka berapa banyak orang yang telah divaksinasi dengan dosis lengkap.

Para pejabat kesehatan mengatakan mereka menargetkan 80 persen populasi divaksinasi penuh pada akhir tahun.