in ,

Update COVID-19 di RI [25 Juni]: Total Kasus Positif Capai Lebih dari 50 Ribu

Sementara jumlah pasien yang sembuh bertambah 791 menjadi 20.449 orang per Kamis, 25 Juni 2020.

CakapCakapCakap People! Kasus infeksi virus corona baru (COVID-19) masih terus bertambah di Indonesia sampai hari ini. Hal itu berdasarkan data terbaru tentang penyebaran virus corona yang dirilis oleh pemerintah.

Dari perkembangan terbaru, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengungkapkan dalam konferensi pers pada Kamis, 25 Juni 2020 bahwa ada tambahan sebanyak 1.178 kasus baru, sehinga total menjadi 50.187 orang yang positif terinfeksi virus corona di Indonesia.

Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk COVID-19, memberikan pernyataan pers di Kantor Eksekutif Presiden di Jakarta pada hari Rabu, 18 Maret 2020. [Foto: Antara / Sigid Kurniawan]

Selain kasus positif baru, jumlah yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 47 orang sehingga total menjadi 2.620 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh bertambah 791 menjadi 20.449 orang.

Jika dilihat dari sebaran kasus positif hari ini, jumlah penambahan kasus tertinggi hari ini ada di Jawa Timur yaitu sebanyak 247 orang dan melaporkan sembuh 241 orang. DKI Jakarta melaporkan 196 kasus baru dan 112 kasus sembuh, Sulawesi Selatan 103 orang kasus baru dan 59 sembuh usai terjangkit COVID-19. Provinsi Maluku Utara dengan penambahan 80 kasus baru, dan satu kasus sembuh. Jawa Tengah melaporkan 78 kasus baru dan tidak ada laporan sembuh.

Foto: IANS

Secara total, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 paling banyak berada di DKI Jakarta yakni 5.434 orang. Provinsi Jawa Timur adalah penyumbang pasien pulih kedua terbanyak yaitu 3.236 orang. Di posisi tiga ada Sulawesi Selatan dengan jumlah 1.461 pasien sembuh.

Adapun untuk total angka kematian secara kumulatif akibat COVID-19 mencapai 2.620 orang dan terbanyak ada di Jawa Timur yaitu 764 orang. Di bawahnya ada DKI Jakarta dengan 608 pasien corona meninggal dunia.

Dari penyelidikan yang dilakukan oleh epidemologi di beberapa provinsi, sebagian besar kontak dekat masih terjadi tanpa perlindugan masker, dan tidak menjaga jarak.

Tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker ini menjadi faktor utama sebaran kasus ini, kata Yurianto.

Yurianto juga mengungkapkan bahwa ada 17 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10 dan lima provinsi melaporkan tidak ada kasus baru sama sekali.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Disebut Berbahaya Hingga Timbulkan Kematian, Ini Fakta Jamur Enoki!

Mencairnya Gletser di Selandia Baru Bisa untuk Cukupi Persediaan Air Minum Nasional